Tampilkan postingan dengan label real count KPU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label real count KPU. Tampilkan semua postingan
Kesalahan Input C1 di TPS 09 Bojong Koneng, Jokowi 132 Jadi 16; Prabowo 95 Jadi 172

Kesalahan Input C1 di TPS 09 Bojong Koneng, Jokowi 132 Jadi 16; Prabowo 95 Jadi 172

18.14
Bogor - Kesalahan input data di Situng (Sistem Informasi Penghitungan) KPU terjadi untuk perolehan suara di TPS 09 Desa Bojongkoneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Scan formulir C1 yang ditampilkan di TPS 09 justru merupakan scan formulir C1 dari TPS 04.

Dilihat detikcom, Rabu (24/4/2019), scan formulir C1 untuk TPS 04 ditampilkan di kolom TPS 09. Sedangkan data dalam kolom TPS 04 di Situng KPU belum tersedia.

Kesalahan Input C1 di TPS 09 Bojong Koneng, Jokowi 132 Jadi 16; Prabowo 95 Jadi 172
Kesalahan Input Data Situng Juga Terjadi di TPS 09 Bojong KonengFoto: Istimewa


Pengguna hak pilih di TPS 04 berjumlah 227 orang dari 287 DPT. Hasilnya, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf meraup 132 suara dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 95 suara.


Angka perolehan suara di atas berbeda dengan salinan formulir C1 untuk TPS 09 Desa Bojong Koneng yang diterima detikcom. Dalam formulir C1, tertera perolehan suara untuk pasangan nomor urut 01 sebanyak 16 suara, sedangkan perolehan suara untuk pasangan nomor urut 02 sebanyak 172 suara. IFKNews

Komisioner KPUD Kabupaten Bogor, Heri Setiawan, mengatakan kesalahan input data di Situng KPU merupakan kewenangan dari KPU pusat. KPUD Bogor disebut Heri hanya men-scan form C1 dan mengirimnya sebagai data dan informasi ke KPU RI.

"Yang mengupload itu (ke Situng KPU RI) KPU pusat, kami (KPUD Kabupaten Bogor) hanya men-scan C1 kemudian mengirimnya ke KPU pusat, yang menayangkannya itu (ke Situng KPU RI), KPU pusat. Jadi, soal tampilan di situng KPU RI itu ya wewenang pihak KPU pusat," kata Heri.


"Saat ini belum ada komunikasi, karena kan kalau ada salah input di situng KPU itu ya berarti ada disana (KPU RI), human erornya. Kita (KPUD Kabupaten Bogor) hanya memastikan C1 planonya sesuai dengan C1-nya," sambungnya.

Heri mengatakan pihaknya akan melakukan komunikasi dengan KPU pusat terkait kesalahan input data ini. Semua permasalahan yang ditemukan di Kabupaten Bogor akan dilaporkan.

"Terkait ini kita akan komunikasi dengan KPU pusat untuk dikoreksi. Termasuk masalah (perbedaan input) yang di Jasinga," kata Heri.
(knv/imk)

https://news.detik.com/berita/d-4523...-bojong-koneng


Di dalam situs ini, KPU menjelaskan bahwa data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara merupakan data berdasarkan angka yang tercantum dalam salinan formulir C1 sebagai hasil penghitungan suara di TPS. Jika terdapat perbedaan antara angka yang tertulis dengan angka yang tercantum dalam salinan Formulir C1, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

KPU juga menyatakan bahwa data yang ditampilkan bukan merupakan hasil final, karena hasil akhir penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 akan ditetapkan secara manual melalui rapat rekapitulasi secara berjenjang di setiap tingkatan. Oleh karena itu jika terdapat kesalahan dalam pengisian C1 dapat diusulkan perbaikan pada rapat rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Rekapitulasi akhir KPU secara nasional rencananya akan keluar pada Rabu (22/5). KPU tetap akan menggunakan perhitungan manual berjenjang untuk memutuskan penetapan hasil Pemilu 2019.

https://m.detik.com/news/berita/d-4522837/real-count-kpu-28-jokowi-amin-5564-prabowo-sandi-4436
Input Data KPU : Jokowi Ditambah 500 Suara, Prabowo Disunat 100 Suara

Input Data KPU : Jokowi Ditambah 500 Suara, Prabowo Disunat 100 Suara

10.43
Proses saat Situng KPU dilakukan. Foto: Efira Tamara/kumparan
Beredar sebuah video viral yang lagi-lagi memperlihatkan kesalahan fatal input data C1 di Sistem Perhitungan (Situng) real count KPU. Kali ini, terjadi di TPS 18, Kelurahan Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam input di KPU, suara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat tambahan 500 suara. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno disunat 100 suara.
kumparan telah mengecek situs real count KPU, dengan link https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/ pada Senin (22/4/2019) pukul 06.10 WIB. Hasil penelusuran kumparan, ternyata yang disampaikan dalam video itu benar adanya. Foto screenshoot terlampir.
Dalam halaman ini jelas sekali terlihat bahwa suara Jokowi-Ma’ruf Amin diinput dengan 553 suara. Sementara Prabowo-Sandi diinput dengan 30 suara. Di TPS ini, pemilih terdaftar tercatat 204 orang, namun yang menggunakan hak pilihnya hanya 186 orang.
Saat dilihat di Scan C1, terlihat data yang sangat berbeda. Di TPS ini, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin hanya memperoleh 53 suara, sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh 130 suara. Dengan demikian, dalam input di data KPU, suara Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat tambahan 500 suara, sedangkan suara Prabowo-Sandi dikurangi 100 suara.
Screen shoot di Situng real count KPU Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Dengan adanya selisih suara yang sangat besar antara C1 dengan input Situng di KPU ini, apakah ini kesengajaan atau hanya kesalahan human error?
Sebenarnya kesalahan input sudah diakui Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kesalahan input data tidak hanya terjadi untuk TPS 18, Kecamatan Malakasari, Kabupaten Baleendah, Kabupaten Bandung.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan menegaskan bahwa kesalahan entri data C1 di Sistem Perhitungan (Situng) terjadi karena human error. Menurut Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, kesalahan entri tak hanya terjadi di pihak 02, tetapi juga di pihak 01.
Screen shoot di Situng real count KPU Foto: Arifin Asydhad/kumparan
“Kekeliruan 9 C1 itu juga terjadi di pihak 01 juga 02. Kekeliruan info C1 itu juga kekeliruan itu terjadi di pihak 01 juga terjadi di pihak 02,” ucap Wahyu, Minggu (21/4). Karena itu, dia membantah bahwa kesalahan entri tersebut dikaitkan dengan keberpihakan KPU kepada pihak tertentu.
“Jadi tidak benar kalau kekeliruan itu seluruhnya menyangkut pihak tertentu. Ini kekeliruan itu human error sehingga bisa saja fakta menunjukkan entri untuk 01 juga ada yang keliru, entri ke 02 juga ada yang keliru itu faktanya kaya gitu,” kata dia.
Komisioner KPU lainnya, Pramono Ubaid Tanthowi juga menegaskan bahwa kesalahan input tidak hanya terjadi pada pasangan 02 Prabowo-Sandi, tapi juga pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun, dia tidak membeberkan banyak mana kasus salah input data ini, apakah lebih banyak terjadi pada pasangan 01 atau 02.
Yang jelas, kata Pramono, bila ditemukan ada kesalahan input, KPU langsung melakukan koreksi. Menurut dia, Situng ini malah merupakan upaya KPU dalam melakukan transparansi. “Itulah bentuk transparansi KPU dalam melakukan penghitungan dan rekapitulasi. Kita publikasi. Biar semua orang bisa lihat. Kalau ada yang salah tulis atau salah entry, maka bisa dikoreksi, bisa diperbaiki,” kata Pramono.
Pramono menegaskan real count yang dipublikasikan di situs KPU hanyalah untuk publikasi. “Ini hanya untuk publikasi saja, sekaligus mengundang partisipasi publik. Hasil resmi tetap dokumen yang direkap secara manual melalui rapat pleno terbuka,” ujar Pramono.