Normalisasi Ciliwung Belum Beres, Anies Tak Mau Disalahkan Ngeles Begini...

12.36
Beritaterheboh.com - Banjir parah yang melanda ibu kota pada Rabu (1/1), sangat disayangkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Perbaikan tata ruang, dari hulu ke hilir memang sudah sepatutnya dilakukan pihak-pihak terkait.

Di hulu sendiri, Kementerian PUPR tengah merampungkan pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi. Pembebasan lahannya sudah hampir 95 persen. Basuki berharap, proyek tersebut bisa rampung tahun ini.

“Mudah-mudahan dengan beberapa program itu, akan mengurangi atau menambah kesiapsiagaan kita menghadapi musim-musim hujan berikutnya yang mungkin akan menjadi lebih besar dari apa yang sudah kita rasakan hari-hari ini, menurut ramalan BMKG,” jelasnya, Rabu (1/1).

Sayangnya, di bagian bawah, normalisasi Kali Ciliwung disebutnya kurang lancar. Dari target 33 kilometer (Km), yang berhasil dinormalisasi baru 16 Km. Basuki pun kecewa dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.

“Mohon maaf Bapak Gubernur, selama dalam penyusuran Kali Ciliwung, nyata. Kali Ciliwung yang sepanjang 33 Km, yang sudah ditangani normalisasi 16 Km,” katanya.

Menurutnya, selain normalisasi Kali Ciliwung, hal lain yang bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni normalisasi Kali Pesanggrahan. Kemudian, membuat sodetan ungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT).

Kata Anies, Kuncinya Ada di Hulu

Sementara itu, Anies tak sependapat apabila belum rampungnya normalisasi sungai dianggap pengebab utama banjir. Menurut mantan Mendikbud itu, pembenahan di hulu adalah kunci.

“Selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya,” kata Anies.

Oleh karena itu, dia berharap Basuki segera merampungkan proyek di hulu. “Kita bersyukur bahwa sekarang Kementerian PUPR sedang menyelesaikan dua bendungan. Dan kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan,” pungkasnya.(jawapos.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2tix9PZ
via IFTTT

Awali Tahun 2020, Spanduk Penolakan Mulan Jemeela Bertebaran di Garut. Ini Pemicunya

12.06

Beritaterheboh.com - Mengawali tahun 2020 ini, spanduk penolakan kehadiran Mulan Jameela, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Dapil Jabar XI, banyak ditemukan di beberapa titik jalan protokol Garut-Bandung, Jawa Barat.

Berlatarkan spanduk putih, terlihat dengan jelas sebuah tulisan 'Warga Garut Menolak Mulan Jameela Sebagai Anggota DPR RI Ilegal Jabatan Hak Orang lain dan Bertentangan Dengan UU Pemilu, #Keputusanmu Pedih Jenderal#.

“Saya baru tau tadi pagi kalau spanduk itu sudah ada,” ujar Ujang Sarifudin (35), Warga Desa Cihuni, Kecamatan Kadungora, saat ditemui di lokasi, Rabu (1/1/2020).

Ia tidak mengetahui secara pasti motif pemasangan spanduk tersebut. Tapi ia mengetahui persoalan yang tengah dihadapi suami dari pentolan Dewa, Ahmad Dhani tersebut.

“Yang merebut kursi (Anggota DPR RI) orang ya?,” ujar dia balik bertanya dengan polosnya.

Bahkan saat dimintai komentarnya, Ia mengaku tidak setuju jika Mulan Jameela menjadi wakil rakyat masyarakat Garut.

“Saya tidak yakin (dengan kapasitas) dan tidak percaya bila harus diwakili oleh Mulan,” ucapnya.

Berdasaran pantauan di lapangan, pemasangan spanduk putih tersebut tidak hanya di satu lokasi saja, namun terlihat cukup banyak di sepanjang jalan mulai tugu perbatasan Kota Garut hingga perbatasan Kabupaten Bandung.



Polemik Mulan Jameela

Polemik pergantian anggota terpilih DPR RI Dapil XI Ervin Luthfi oleh Istri Ahmad Dani Mulan Jameela memang cukup beralasan. Selain minim kontribusi bagi pemilih Gerindra, Mulan dikenal jarang menemui masyarakat Garut.

"Setahu saya baru sekali Mulan datang ke Garut," ujar Ketua DPC Gerindra Kabupaten Garut, Enan.

Selama masa kampanye pileg April lalu berlangsung, Mulan hanya hanya mendatangi tiga tempat dalam sekali masa kunjungan kampanye ke wilayah berjuluk kota Intan ini. Yakni Alun-Alun Balubur Limbangan, Banyuresmi, serta Kecamatan Malangbong.

"Selebihnya dari itu saya tidak tahu," kata dia.

Bahkan, meski tercatat sebagai Caleg Garut-Tasik dari pemilihan Jabar XI, mantan personel Duo Ratu itu belum pernah menyambangi kantor DPC Gerindra Garut.

Rudy Gunawan, Pembina DPC Gerindra Garut mengatakan, meski terjadi polemik di masyarakat, dia meminta masyarakat Garut tetap tenang.

"Jadi gini harus dilihat dulu putusan pengadilannya seperti apa," ucap Rudy.

Dia juga menyebut, sebagai pemenang ketiga terbanyak ketiga Gerindra dari Dapil XI mendapat penolakan, tetapi partai memiliki mekanisme tersendiri.

"Bila mana suara partai lebih besar dari suara pribadi. Maka yang menentukan partai itu (Gerindra)," kata dia.

Seperti diketahui, partai besutan Prabowo Subianto berhasil meraih tiga kursi dari dapil Jabar XI. Selain Ervin, tercatat Husen dan Sobarna, sebagai dua pemenang yang otomatis lolos ke Senayan.

Sementara Ervin Lutfi hanya berada di peringkat ke-3 dengan raihan 33.938 suara, sedangkan Mulan Jameela hanya di posisi 5 dengan raihan 24.192 suara.(Liputam6.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2QiOe5o
via IFTTT

Terungkap Dana Penanganan Banjir Jauh Lebih Kecil Dibanding Penataan Trotoar. Segini Nilainya....

11.36

Beritaterheboh.com - Bencana Banjir melanda Ibu kota DKI Jakarta pada awal tahun 2020.

Belakangan muncul bahwa Pemprov DKI terkesan kurang serius dengan antisipasi banjir yang selalu mengincar Jakarta.

Hal itu terungkap melalui pernyataan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga saat menjadi narasumber di acara Breaking News Kompas TV pada Rabu (1/1/2020).

Nirwono menilai, penganggaran untuk memperbaiki bantaran sungai di Jakarta tidak cukup baik.

Anggaran untuk merevitalisasi sungai kurang memadai.

"Kalau kita lihat dari penganggaran, ini juga memprihatinkan."

"Tahun 2020 anggaran untuk penanganan banjir di DKI Jakarta itu hanya dianggarkan Rp 600 miliar," protes Nirwono.

Bahkan, Nirwono menyebutkan uang Rp 600 miliar tersebut masih dipotong untuk keperluan lain.

"Hanya Rp 600 miliar, 600 miliar pun itu kemungkinan besar antara Rp 250-300 miliarnya dipakai untuk membayar pembebasan lahan yang harusnya dibayarkan tahun 2019," ujarnya.

Menurut Nirwono, sisa anggaran sekitar Rp 300 miliar jelas tidak cukup untuk memperbaiki sungai.

"Jadi hanya sisa sekitar Rp 300 miliar yang benar-benar bisa digunakan untuk menata sungai."

"Dan itu jauh dari cukup, kenapa?," ucap Nirwono.

Kemudian, Nirwono membandingkan anggaran revitalisasi sungai dengan anggaran perbaikan trotoar yang jauh lebih besar.

Bandingkan dengan umpamanya dengan dana untuk revitalisasi trotoan, bukannya kita tidak mendukung program revitalisasi trotoar

"Tetapi dana revitalisasi trotoar tahun 2020 itu mencapai 1,4 triliun, jauh lebih besar," katanya.

Dengan demikian, Nirwono menilai bahwa langkah Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir masih kurang.

"Ini kan menunjukkan bahwa Pemprov DKI memandang bahwa antisipasi banjir belum bisa optimal begitu," kritik Nirwono.

Nirwono lantas meminta agar Pemprov DKI Jakarta bisa kembali menyusun ulang anggaran selagi masih ada waktu.

"Nah ini menurut saya juga jadi tantangan, mumpung ada waktu harusnya ada perubahan anggaran."

"Harusnya dibalik ya dana sebesar 1,4 T digunakan untuk pembenahan bantaran sungai sekaligus juga kalau mau perbaikan saluran air, jadi tidak hanya trotoar di atasnya saja," ucap dia.(wartakotatribunnews.com)




from Berita Heboh https://ift.tt/36hxv7Y
via IFTTT

Istri Parto Perlihatkan 8 Mobil di Garasi Rumah Terendam Banjir

10.36

Banjir di awal tahun 2020 juga melanda kediaman Parto dan Diena Risty. Istri Parto, Dien, memperlihatkan kondisi garasi rumahnya.

Dilihat dari laman feed Instagramnya, Dien, memperlihatkan setidaknya ada sembilan kendaraan yang terekam kamera ponselnya terendam banjir.

"Ya Allah," ucap Dien berbisik dalam video tersebut.

Dari sembilan kendaraan, delapan di antaranya adalah mobil. Bahkan ada satu mobil sedan yang bagasi belakangnya terbuka.

Meski begitu, Dien bersyukur keluarganya bisa dievakuasi. Dia pun mohon doa agar semua korban banjir bisa selamat.

"Alhamdulillah keluargaku smua selamat, sama2 kita berdoa semoga kita semua selalu dilindungi Allah SWT," ungkapnya.

"Semalem masih main sama anak-anak di sini, sekarang udah jadi begini," tulis Dien memperlihatkan ruang tamunya yang juga terendam banjir.

Dari keterangan yang ditulis Dien, diketahui kediamannya berada di kawasan Kemang Pratama, Bekasi.(detik.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2QdAk4h
via IFTTT

Fadli Zon: Ibunda Yuni Shara Dievakuasi Tim Relawan Saya, Bukan Petugasnya Anies

10.06
Beritaterheboh.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengklarifikasi pembertitaan yang menyebut ibunda Yuni Shara dievakuasi oleh petugas saat banjir Jakarta, Rabu (1/1/2019) kemarin.

Menurut Fadli Zon, orang yang mengevakuasi ibunda Yuni Shara dan Krisdayanti, Rachma Widadiningsih adalah relawannya dari Bogor.

“Tepatnya dievakuasi oleh tim relawan sy dari Bogor, bukan petugas. Dr posko sy di Bogor bawa perahu karet sendiri,” kata Fadli Zon.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan, petugas yang ada saat evakuasi hanya memantau kondisi banjir.

“Tak ada petugas (kecuali petugas air yg hanya mantau), tak ada bantuan perahu karet, juga bantuan lainnya di area Jl Margasatwa,” tambahnya.

Fadli Zon berterima kasih kepada tim relawannya yang telah berjuang keras membantu para korban banjir di Jakarta.

“Terima kasih Tim Relawan Posko @fadlizon Bogor bawa perahu karet mengevakuasi warga (termasuk mbak Yuni Shara) di Komp. Margasatwa Br, Jaksel,” pungkas Fadli.

Sebelumnya, Ibunda Yuni Shara dan Krisdayanti, Rachma Widadiningsih harus dievakuasi karena banjir yang melanda rumahnya di Jakarta, Rabu (1/1).

Penyanyi asal Malang, Jawa Timur ini, mengamankan ibunya dibantu oleh petugas yang membawa perahu karet.

“Mama harus diungsikan, kasihan, karena kondisinya listrik mati, airnya juga mati. Harus dievakuasi, bismillah ya ma, tenang-tenang,” ungkap Yuni Shara dalam video yang diunggah ke akun Instagram Story miliknya, Rabu (1/1).

Rumah Yuni Shara yang berlokasi di Jakarta Selatan dimasuki genangan air. Banjir yang masuk ke rumah Yuni Shara mencapai betis orang dewasa.

Meski demikian, pelantun Desember Kelabu itu tetap mengucap syukur atas kejadian ini. Yuni Shara menganggap ini adalah berkah pergantian tahun.

“Alhamdulillah. Thank you 2019, welcome 2020. #YuniShara #banjiraribanjirberkah,” ungkap Yuni Shara sebagai keterangan foto, Rabu. (pojoksatu.id)

from Berita Heboh https://ift.tt/36ggStr
via IFTTT

Korban Meninggal Akibat Banjir Jabodetabek 16 Orang, Ini Daftarnya

10.06
Banjir dengan ketinggian beragam terjadi di sejumlah lokasi di Jabodetabek sejak hujan deras mengguyur pada Selasa (31/12/2019) malam. Sejauh ini, dilaporkan ada 16 orang meninggal dunia karena bencana ini.

Hal itu diungkap oleh Kapusdatinkom Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Agus Wibowo. Dari lima kawasan itu, korban paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan jumlah delapan orang korban.

"BNPB kumpulkan terdapat 16 orang meninggal akibat banjir dengan rincian DKI Jakarta delapan, Kota Bekasi satu, Kota Depok tiga, Kota Bogor satu, Kabupaten Bogor satu, Kota Tangerang satu, dan Tangerang Selatan satu," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2020).

Berikut daftar serta lokasi korban meninggal dalam rilis BNPB:

Jakarta


  1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
  2. Siti Hawa (72), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
  3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (korban mengalami hipotermia)
  4. Sutarmi (73 th), TKP. RT 16/ RW 02, Kel. Batu Ampar, Kramat Jati, Jaktim (tersengat listrik)
  5. Agus (19th), TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (tenggelam)
  6. Sanusi, TKP. Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim (masih dalam proses pencarian)
  7. Arfiqo Alif (16) Jl. Kp. Irian Gg. 2 RT 12/06, Kel. Serdang, kec. Kemayoran, Jakarta Pusat (Kesetrum listrik)
  8. Yuda Irawan (29 th), TKP. Jl. Inspeksi Kali Grogol RT 01/ RW 03, Kel. Palmerah, Kec. Pal Merah, Jakbar (tenggelam)

Kota Bekasi

1. Andika Pradika (14 th), TKP. Perum Bumi Bekasi Baru Blok V RT 002 / RW 030, Kel. Bojong, Kec. Rawa Lumbu, Bekasi (tenggelam saat bermain di selokan)
Kota Depok

Kota Depok

1. Amelia Susanti (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
2. Lusinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)

3. Nizam Saputra (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (korban tertimbun tanah longsor)

Kota Bogor

1. Kusmiyati (30 thn), Tanah Sereal, Kota Bogor (rumah korban tertimpa tanah longsor)
Kabupaten Bogor

Kabu paten Bogor

1. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).


Tangerang Kota

1. Jamilah (55th), TKP. Jl. Garuda RT. 02/ RW 06, Kel. Batu Jaya, Batu Ceper, Tangkot (tersengat listrik)

Tangerang Selatan

1. Teguh Taufik (36 th), TKP. Perumahan Ciputat Baru, Jl. Gelatik no.12 RT 07/ RW 08, Kel. Sawah, Kec. Ciputat Tangsel (tersengat listrik)

Menurut Agus, jumlah ini masih belum final mengingat banjir masih belum surut di berbagai wilayah. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban banjir yang ada.

"Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah," pungkasnya.(suara.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2SKBAOc
via IFTTT

Pakar Bioteknologi Lingkungan UI Cecar Anies Baswedan soal Banjir: Jangan Berpolemik Narasi Indah

09.36
Beritataterheboh.com - Pakar Bioteknologi Lingkungan UI, Firdaus Ali mengungkap kritiknya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kritikan tersebut disampaikan terkait bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek pada awal 2020.

Hal itu diungkapkan oleh Firdaus Ali saat menjadi narasumber di acara Breaking News Kompas TV pada Rabu (1/12/2019).


Mulanya presenter menyinggung adanya perbedaan langkah dari Kementerian PUPR dengan Anies Baswedan.

Kementerian PUPR ingin mengatasi banjir dengan adanya normalisasi Sungai Ciliwung.

Namun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memilih menyelesaikan permasalah banjir dengan memperbaiki hulu.

"Ada perbedaan pendapat antara Menteri PUPR dengan Gubernur DKI Jakarta seusai memantau banjir di Jabodatabek."

"Tadi yang seperti disebutkan Pak Firdaus, Menteri PUPR fokus pada normalisasi Sungai Ciliwung."

"Dari 33 kilo meter baru 16 kilo meter yang baru diselesaikan, sementara Gubernur DKI Jakarta lebih fokus pada pengelolaan air di hulu," ungkap presenter.

Menurut Anies, usaha apapun yang dilakukan untuk mengatasi banjir tak akan tercapai jika tidak dari hulu sungai.

"Kalau Gubernur DKI Jakarta menyatakan pengelolaan air di hulu menjadi kunci menyelasaikan banjir, jadi apabila di hulu belum selesai jadi apapun yang dilakukan tidak berdampak pada antisipasi Jakarta'>banjir di Jakarta," lanjut presenter.

Menanggapi itu, Firdaus mengatakan bahwa langkah Anies itu salah.


Sedangkan hulu Sungai Ciliwung berada di Jawa Barat yang tentunya di luar ranah kewenangan DKI Jakarta.

"Tidak, salah, Gubernur Anies salah. Kenapa saya katakan? Di hulu kewenangannya di luar kewenangan DKI Jakarta itu yang sedang kita kerjakan."

"Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Jawa Barat dan itu kita kerjakan," jelas Firdaus.

Firdaus mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung yang berada di Jakarta seharusnya juga menjadi tanggung jawab.

"Bayangkan, banjir 2007 kita baru menyelesaikan memulai membangun tahun 2016, sedang kita kerjakan."

"Tapi tanggung jawabnya Pemprov DKI Jakarta juga ini," katanya.

Meski perbaikan di hulu belum selesai, Firdaus mengatakan bahwa perbaikan sungai di kota Jakarta juga akan tetap berdampak lebih baik.

"Kalaupun di hulu belum selesai, tapi kalau di dalam kota kita bisa menormalisasi saluran, ya airnya tidak akan parkir di mana-mana," jelas Firdaus.

"Akhirnya bisa mengalir ke hilir, ke muara, ke laut sana," tambahnya.


Ia tidak menyalahkan bahwa kuncinya ada di perbaikan hulu sungai.

Kendati demikian, hulu sungai sudah bukan ranah kewenagan Pemprov Jakarta.

"Jadi kalau Gubernur Anies mengatakan bahwa kuncinya di hulu memang benar, tapi kerjakan domain dan tanggung jawabnya Pemprov DKI Jakarta itu yang seharusnya kita menyepakati, menyadari," ucapnya.

Sehingga, ia meminta agar Anies jangan hanya mengira-ngira.

"Jangan kemudian berpolemik dengan narasi-narasi yang seakan-akan indah untuk diucapkan, tetapi dipratekkan gagal," kritik Firdaus.


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pakar Bioteknologi Lingkungan UI Cecar Anies Baswedan soal Banjir: Jangan Berpolemik Narasi Indah,

from Berita Heboh https://ift.tt/37wCD8x
via IFTTT