Beritaterheboh.com - Korea Utara (Korut) berkeras menyatakan negara mereka masih terbebas dari virus corona (Covid-19).
Direktur Anti Epidemi Markas Besar Darurat Anti Epidemi Korea Utara, Pak Myong Su, menegaskan bahwa berbagai upaya, seperti menutup perbatasan, dianggap berhasil menahan penyebaran virus mematikan tersebut.
"Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona baru di negara kami," kata Pak sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis (2/4).
Korut langsung menutup perbatasan negara pada Januari lalu setelah kasus virus pertama kali terdeteksi di negara tetangga, China. Mereka juga memperketat pengamanan.
"Kami telah melakukan tindakan pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan sepenuhnya mendisinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," ungkap Pak.
Di sisi lain, banyak pihak yang meragukan pernyataan Korea Utara lantaran hampir setiap negara di dunia telah melaporkan kasus virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ada hampir satu juta orang terinfeksi virus corona di seluruh dunia pada Rabu (1/4). Pandemi itu telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di seluruh dunia.
Salah satu negara yang terinfeksi adalah tetangga dekat Korea Utara yakni Korea Selatan. Di Korsel tercatat ada 9.976 kasus Covid-19 dan sebanyak 169 korban yang meninggal.
Para ahli di dunia mengatakan Korut sangat rentan terhadap virus karena sistem dan infrastruktur kesehatan yang lemah, dan beberapa pihak berpikir Pyongyang menutupi kondisi negara dari wabah.
Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, mengatakan pada bulan lalu bahwa dirinya cukup yakin Korea Utara memiliki kasus-kasus virus itu.
Presiden AS, Donald Trump, juga mengatakan Korea Utara kemungkinan dapat terpapar virus dan menawarkan bantuan anti-epidemi virus corona, melalui sebuah surat pribadi kepada Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Korea Utara yang masih dijatuhi sejumlah sanksi internasional atas program rudal nuklir dan rudal balistiknya juga telah meminta bantuan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
(CNN Indonesia/Fajrian) Pada Februari lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan telah memberi bantuan 1.500 alat tes diagnostik Covid-19 atas permintaan Korut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberikan pengecualian sanksi kepada kelompok-kelompok bantuan, termasuk Dokter Lintas Batas (MSF) dan UNICEF pada barang-barang seperti perangkat diagnostik, masker wajah, peralatan pelindung dan disinfektan.
Meski begitu, hingga sekarang belum terkonfirmasi apakah bantuan itu telah dikirim ke Korea Utara. Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana menggelontorkan US$900 ribu untuk mendukung kegiatan tanggap virus corona di Korut.(cnnindonesia.com/artikel asli)
from Berita Heboh https://ift.tt/2X52F0H
via IFTTT