Didesak Tangkap Politisi PDIP Dewi Tanjung, Polda Metro Jaya Angkat Suara

17.13

Beritataerheboh.com - - Polda Metro Jaya mengaku akan mendalami kemungkinan proses hukum terhadap politikus PDI-Perjuangan, Dewi Tanjung, yang pernah menilai kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan sebagai rekayasa.

"Saya dalami lagi nanti ya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dimintai komentarnya soal seruan netizen bertajuk #TangkapDewiTanjung, di kantornya, Jakarta, Senin (30/12).


Sebelumnya, Dewi melaporkan dugaan rekayasa penyiraman air keras ke Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Laporan itu teregister dengan nomor laporan LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus.


Dalam laporannya, Dewi menuding Novel melakukan pelanggaran Pasal 26 ayat (2) juncto Pasal 45 A Ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 A ayat 1 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Ia mengaku curiga kasus penyiraman air keras yang terjadi pada April 2017 silam itu hanya rekayasa Novel semata karena banyak kejanggalan. Dewi pun mempermasalahkan soal letak perban Novel yang dililitkan pada bagian kepala dan hidung ketika dirawat di RS Mitra Keluarga, Jakarta Utara.



Selain itu ia juga mempertanyakan kondisi kulit wajah Novel yang disebutnya masih mulus meski sudah disiram air keras oleh orang tak dikenal.

"Kesiram air panas aja itu pun akan cacat, apalagi air keras," tutur Dewi.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan pun menyebut laporan Dewi itu akan dihentikan jika hasil pengecekan pihaknya membuktikan bahwa luka Novel itu memang nyata.


"Kalau seandainya benar bahwa dari hasil penyelidikan atau penyidikan teman-teman di [Direktorat Reserse] Krimum itu kita dapat datanya, bahwa benar ada luka atau seperti apa dan tidak ada rekayasa, ya kasusnya akan saya hentikan," tuturnya, Rabu (27/11).

Belakangan, kepolisian menetapkan dua tersangka kasus penyiraman air keras terhadap Novel, yakni RM dan RB, yang merupakan polisi aktif. Keduanya dijerat dengan pasal pengeroyokan dan penganiayaan.

Warganet alias netizen kemudian menggaungkan tagar #TangkapDewiTanjung. Pada intinya, mereka meminta pihak yang memfitnah Novel untuk ditangkap karena keberadaan tersangka berarti ada tindak pidana. Dengan kata lain, kasus penyiraman air keras terhadap Novel bukan rekayasa.(CNNIndonesia.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2F4LIZU
via IFTTT

Ahmad Dhani Niat Kembali Berpolitik, El Rumi: Belajarlah Pencitraan, Kayak...

16.43

Beritataterheboh.com - Bahagia usai menyambut bebasnya sang ayah, Ahmad Dhani dari penjara, El Rumi tak ingin ayahnya kembali terlibat masalah hukum.

Putra kedua Ahmad Dhani dan Maia Estianty itu pun berharap agar sang ayah lebih sabar, sebagaimana dikatakan dalam vlog-nya yang berjudul "#ELVLOG21 Ayah BEBAS!!".

"Aku wish-nya semoga ayah menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya, setelah melewati universitas kehidupan selama hampir satu tahun," ucap El seperti dikutip Kompas.com, Selasa (31/12/2019).


"Semoga ayah jadi orang yang lebih sabar dalam melakukan tindakan," ucap El melanjutkan.

Kemudian, El memberi nasihat pada sang ayah apabila tetap ingin terjun ke dunia politik.

"Semoga, kalau ayah tetap ingin jadi politikus. Satu, belajarlah pencitraan. Karena ayah berasal dari musik, enggak suka pencitraan," kata El.

Bahkan, El sempat menyelipkan harapan agar Ahmad Dhani kembali bermusik.


Menurut El, jika memang tidak bisa melakukan pencitraan, sebaiknya ayahnya tetap berada di dunia musik saja.

"Menurutku ayah nggak cocok di politik karena dia nggak suka pencitraan. Tapi kalau nggak suka pencitraan mending main musik. Tapi, kalau mau tetap di politik belajarlah pencitraan, kayak.. kayak siapa ya," ucap El lalu tertawa.

Harapan serupa juga datang dari putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Dul Jaelani.

"Semoga berjaya lagi di musik, semoga bisa menghidupkan industri musik Indonesia lagi," kata Dul yang berharap Ahmad Dhani ayahnya semakin lebih baik.

Diketahui, Ahmad Dhani resmi bebas setelah 11 bulan menjalani hukuman penjara, pada 30 Desember 2019.(kompas.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2QCeNB8
via IFTTT

Digugat Rp 1,12 Miliar oleh Pemilik Kedai Kopi di Purwokerto, Ini Tanggapan Grab

16.13

Beritataterheboh.com - Pemilik Kedai Kopigrafi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Widhiantoro menggugat PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab) senilai Rp 1,12 miliar atas munculnya toki fiktif pada aplikasi Grab Food yang mengatasnamakan Kopigrafi.

Head of Marketing GrabFood Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan, telah menerima laporan dari pihak kedai Kopigrafi terkait kesalahan menu yang ditampilkan di layanan GrabFood pada Juli 2019.

Pihaknya segera menindaklanjuti laporan dengan menjalin komunikasi langsung dengan pihak kedai untuk menurunkan seluruh materi terkait Kopigrafi dari GrabFood.

"Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait somasi yang diajukan pihak kedai Kopigrafi, termasuk bertemu langsung dengan pemilik kedai Kopigrafi untuk meminta maaf dan memberikan tanggapan tertulis atas somasi, termasuk menjelaskan kesalahan dari pihak Grab, di mana pemintaan maaf telah diterima dengan baik oleh pemilik kedai Kopigrafi," kata Hadi melalui keterangan tertulis, Selasa (31/12/2019).


Namun Grab sangat terkejut dengan adanya informasi gugatan yang diajukan kedai Kopigrafi ke Pengadilan Negeri Purwokerto.

Grab menghormati keputusan pemilik kedai untuk menempuh jalur hukum serta proses hukum yang akan berlangsung.

"Saat ini kami belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait gugatan tersebut karena baru memperoleh informasi adanya gugatan kepada pihak Grab melalui media massa, dan sampai saat ini kami belum menerima panggilan dari pengadilan maupun salinan gugatan yang diajukan kedai Kopigrafi," ujar Hadi.

Hadi mengatakan, Grab senantiasa berupaya menjaga kualitas layanan dan terus meningkatkan aspek kepercayaan dan keamanan terkait dengan hubungan dengan para pengguna layanan GrabFood, baik mitra pengemudi, merchant, maupun pelanggan secara menyeluruh, mulai dari operasional, pengembangan usaha, hingga dukungan teknologi.

"Kami berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari dan akan meningkatkan pengawasan kami terhadap setiap informasi yang ditayangkan dalam aplikasi kami," kata Hadi.


Diberitakan sebelumnya, gugatan tersebut didaftarkan secara online ke Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto dengan nomor registrasi 86/ Pdt.G/ 2019/ PN Pwt tertanggal 26 Desember 2019.

Dalam website resmi PN Purwokerto, penggugat menuntut tergugat membayar biaya kerugian materiil sebanyak Rp 120 juta dan membayar biaya kerugian immateril sebanyak Rp 1 miliar.(kompas.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/36eIsXR
via IFTTT

Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada, Munarman FPI Beri Sindiran Telak

16.13

Beritataerheboh.com - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang membangun dinasti politik lewat putranya, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution yang berniat maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Gibran memutuskan maju pada Pilkada Kota Solo, sementara Bobby ikut dalam kontestasi Pilkada Kota Medan.

"Ya kalau di dua daerah itu, menunjukkan ada dinasti politik. Itu dinasti politik, jelas itu dinasti politik. Enggak ada kata lain itu," kata Munarman di Jakarta, Selasa (31/12).

Munarman mengatakan bahwa FPI tak akan ikut dalam perpolitikan yang menyuburkan dinasti politik. Ia pun menyinggung sikap partai yang sempat berseberangan dengan pemerintah, kini berencana ikut mengusung anak dan mantu Jokowi itu.


"Lalu mereka ikut mendukung. Ya kami tinggalin. Enggak ada urusan kami," ujarnya.

Munarman menegaskan majunya Gibran dan Bobby itu merupakan upaya membangun dinasti politik, meskipun sudah dibantah oleh Jokowi yang menyebut hak warga negara untuk ikut dalam kontestasi lima tahunan itu.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mewakili pihak Istana bahkan turut membela langkah Gibran dan Bobby maju pilkada dan memastikan itikad politik mereka bukan upaya membangun dinasti politik Jokowi.

"Anggapan itu kan perlu diluruskan. Ini kan proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Jadi jangan terus menjustifikasi dinasti politik," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/12).

Munarman mengatakan PDI-Perjuangan di tingkat pengurus cabang Solo sebenarnya sudah memiliki calon. Namun, tiba-tiba Gibran memutuskan maju Munarman menduga Gibran menggunakan kekuatan Jokowi agar dipilih oleh PDI-Perjuangan.

"Kalau dia emang bukan dinasti politik maka tidak boleh dong mestinya by pass mekanisme parpol. Ini parpol juga bisa dikalahkan oleh power bapak (Jokowi)," tuturnya.

"Ya kalau power bapak apalagi kalau bukan dinasti. Berarti kan bukan karena kemampuan, tapi karena kebapakan," kata Munarman menambahkan. (fra/gilcnnindonesia.com/artikel asli)

from Berita Heboh https://ift.tt/2QcK9zF
via IFTTT

Prabowo Tunjuk 5 Purnawirawan Jenderal Jadi Asisten Khusus, Ini Daftarnya

14.43
Beritaterheboh.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk lima purnawirawan jenderal menjadi Asisten Khusus Menhan. Kelima purnawirawan itu Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin hingga Letjen TNI (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan.

Penunjukan kelima purnawirawan itu tertuang dalam surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor KEP/1869/M/XII/2019 tentang Pengangkatan Sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan. Penunjukan kelimanya guna mendukung kelancaran tugas Prabowo sebagai Menhan.


"Dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas Menteri Pertahanan, perlu menetapkan keputusan Menteri Pertahanan tentang pengangkatan sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan," demikian bunyi keputusan tersebut, seperti dikutip detikcom, Selasa (31/12/2019).


Kelima purnawirawan yang ditunjuk ialah Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Letjen TNI (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan, Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan, Mayjen TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan, dan Marsda TNI (Purn) Bonar H Hutagaol. Mereka resmi menjabat Asisten Khusus Menhan terhitung sejak 6 Desember 2019.


Sebelumnya, bukan hanya Sjafrie dkk, Prabowo juga telah menunjuk salah satu sahabatnya Johannes Suryo Prabowo. Suryo Prabowo akan membantu Prabowo di Komite Kebijakan Industri Pertahanan.(detik.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2rDFz3I
via IFTTT

Sindir Gaya Ahmad Dhani Bebas, Politikus PSI Diserbu Warganet

14.13

Beritaterheboh.com - Ahmad Dhani akhirnya menghirup udara bebas usai terseret kasus penistaan agama di media sosial Twitter. Hal itu pun memantik perhatian Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi.

Dedek menyoroti gestur Ahmad Dhani yang merayakan kebebasannya dengan menaiki mobil Unimog bersama dengan orang terdekat.

Menurutnya, pose tangan yang ditunjukkan Ahmad Dhani serupa dengan simbol pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019. Diketahui, Dhani menjadi pendukung pasangan tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Dedek melalui cuitan yang dibagikan di jejaring Twitter pribadinya @Uki23. Ia juga menyertakan foto Ahmad Dhani di atas mobil.

"Mas @AHMADDHANIPRAST pose tangannya mirip pose tangan simbol Pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi, waktu Pilpres," cuit Dedek seperti dikutip Suara.com (31/12/2o19).

Dedek lantas mengingatkan Ahmad Dhani, jika Pipres sudah lewat dan calon pemimpin yang didukunya kini telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

"Pemilu udah lewat, mas. Pak @prabowo nya udah jadi pembantu Presiden Jokowi," imbuhnya.

Cuitan Dedek tersebut memancing respons warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru memberikan sindiran kepada Dedek karena dinilai mengungkit masa lalu.

"Yaudah sih Ki, pemilu udah lewat. Masih aja mancing-mancing soal pemilu," kata @hadifidel.

"Perasaan cuma dia nih yang ngomongin soal kode tangan itu… hahahhaaha. Baper mas, Dhani keluar? hahhaha," tulis @kicepkicep.

"Yaaah udah lewat masih aja di bahas, emang gak ada kerjaan kali yak?" celoteh @akubertitah.

Untuk diketahui, Ahmad Dhani divonis hukuman penjara selama satu tahun akibat kasus ujaran kebencian terhadap anggota Koalisi Elemen Bela NKRI pada tahun 2018.

Dia mengucapkan kata "idiot" di video blognya yang diunggah di laman Instagram, usai dihadang anggota Koalisi Elemen Bela NKRI. Saat itu Dhani hendak melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Hotel Majapahit, Surabaya.

Dhani menyatakan akan tetap berada di dunia politik dan mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden usai bebas dari penjara.

"Langkah ke depan saya adalah saya tetap dalam dunia politik mendukung Bapak Prabowo menjadi presiden di masa depan," katanya.(suara.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2QC3VDB
via IFTTT

Ahmad Dhani Salam 2 Jari Usai Bebas, NasDem Berikan Sindiran Telak!

13.43

Beritaterheboh.com - Partai NasDem merasa kasihan karena Ahmad Dhani masih mengacungkan salam dua jari usai keluar dari Rutan Cipinang. Dhani pun disebut belum paham politik.

"Kasihan saja sih. Sepertinya belum paham dunia politik," kata Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Senin (30/12/2019).

Salam dua jari yang menggunakan jempol dan telunjuk pada Pilpres 2019 lalu identik dengan salam yang digunakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ahmad Dhani diketahui merupakan politikus Partai Gerindra dan mendukung pasangan nomor urut 02 itu.

Kembali ke salam dua jari Dhani, menurut Irma, Dhani arogan karena kurang ilmu dan tidak mau belajar. Irma pun meminta Dhani belajar dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menurutnya adalah orang berilmu.

"Maklum, kadang-kadang karena kurang ilmu dan tidak mau belajar, orang jadi arogan dan tidak mau introspeksi. Pak Prabowo adalah contoh orang yang berilmu dan sadar diri," ujarnya.

Irma pun menyarankan Dhani kembali ke dunia musik dan tidak lagi terjun ke politik. Menurutnya, suami Mulan Jameela itu tidak berbakat di dunia politik yang sangat dinamis.

"Sebaiknya Dhani kembali ke musik saja, karena passion dia memang di situ. Nggak bakat jadi org politik, karena sejatinya politik itu dinamis dan orang politik harus selalu merestorasi diri untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan cuma bicara diri sendiri dan kelompok," kata Irma.

Sebelumnya, Ahmad Dhani hari ini resmi bebas setelah menjalani pidana penjara dalam kasus ujaran kebencian. Dhani keluar dari Rutan Cipinang, Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur, pukul 09.33 WIB.

Dhani bersama Mulan kemudian menaiki Unimog untuk menuju kediamannya di Pondok Indah. Dia sempat menyapa pendukung dan mengacungkan dua jari.(Detik.com/Artikel Asli)

from Berita Heboh https://ift.tt/35aEJcr
via IFTTT