TechCrunch ist Teil von Verizon Media. Klicken Sie auf 'Ich stimme zu.', um Verizon Media und dessen Partnern Ihre Einwilligung zu geben, Cookies und ähnliche Technik zu nutzen, um auf Ihr Gerät zuzugreifen und Ihre Daten (einschließlich Standort) zu nutzen, um mehr über Ihre Interessen zu erfahren, personalisierte Anzeigen bereitzustellen und deren Effektivität zu messen. Wir stellen außerdem personalisierte Anzeigen für Partnerprodukte bereit. Weitere Informationen, wie wir Ihre Daten nutzen, finden Sie in unserem Datenschutzcenter. Nach der Festlegung der Datenschutzeinstellungen sind Änderungen jederzeit möglich. Dazu bitte einfach das Datenschutz-Dashboard aufsuchen.
Klicken Sie auf 'Weitere Informationen', um zu erfahren, wie Verizon Media und dessen Partner Daten erfassen und verwenden, und um dies anzupassen.
Beritaterheboh.com - Ashanty memberikan penjelasan soal tudingan melempar bantuan sembako untuk ojek online (ojol). Lewat Instagram pribadi yang diunggah baru-baru ini, istri Anang Hermansyah itu memperlihatkan video tengah membantu sesama di tengah pandemik virus corona (COVID-19). Selain dijadikan sebagai contoh untuk warganet lainnya, Ashanty juga menyertakan Ayat Al-Quran soal pentingnya membantu sesama manusia. Sontak saja ungghan tersebut dibanjiri pujian rekan artis dan pengguna Instagram lainnya. Namun yang mengganjal, banyak yang menuding kalau Ashanty melempar bantuan itu karena takut tertular virus. Lantas, bagaimana penjelasan Ashanty soal hal tersebut? Simak ulasan berikut. Ashanty beri bantuan sembako ke ojol
Baru-baru ini, Ashanty memberikan bantuan sembako kepada ojol di tengah wabah virus corona (COVID-19). Dengan mengunggah rekaman video, Ashanty menyertakan Surat Al-Baqarah Ayat 271 soal pentingnya bersedekah.
Ashanty menyebut kalau sedekah secara tertutup maupun terbuka bukan menjadi masalah karena keduanya merupakan perbuatan baik. Dalam kesempatan itu, ibu empat anak ini menyebut tidak memiliki niatan untuk pamer. Tapi, mungkin dengan video yang diunggah itu, masyarakat semakin peduli dengan kondisi sesama yang terkena dampak virus corona.
"Dari ayat ini dipahami bahwa pada dasarnya penyampaian sedekah dengan cara terbuka maupun tertutup keduanya adalah perbuatan baik. Saat ini bkan saatnya pencitraan, pamer, riya atau apapun!! Saatnya kita berbagai pada orang lain, membantu orang lain, dengan cara apapun dan semampu kita," kata Ashanty lewat Instagram yang diunggah pada Rabu, 29 April 2020.
Ashanty dituding lempar bantuan sembako ke ojol
Lantas, unggahan wanita berambut panjang itu mendapat berbagai reaksi dari pengguna Instagram dan rekan artis. Mereka beramai-ramai memenuhi kolom komentar dengan kalimat pujian. Tapi, tak sedikit juga yang menyebut kalau Ashanty tidak sopan membagikan bantuan sembako dengan cara dilempar.
"Sayangnya kok masih ada yang dilempar memberinya," kata salah satu netizen.
Menanggapi hal tersebut, Ashanty lantas memberikan penjelasan bahwa di lantai bawah terdapat orang yang bertugas sebagai perantara antara dirinya dengan ojol.
"Yang kasih dari atas itu orang kita, yang dibawah juga orang kita sayang, kalau kasih ke orang masa dilempar," jelas Ashanty.
Tak hanya itu, netizen lain juga merasa sikap wanita 35 tahun itu tidak adil karena hanya memberikan bantuan kepada ojol. Sementara masyarakat yang masih tinggal di kotrakan tidak diperhatikan. Lantas, Ashanty menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya kepada driver ojol saja.
"Kenapa selalu ojek aja yang diberikan sebako, kita orang ngontrak gak ada penghasilan mau makan susah, cari pinjeman duit pun gak ada," ungkap netizen lain.
"Ngga kok mbak, kesemua rata gak hanya gojek," pungkas Ashanty.(intipseleb.com)
Beritaterheboh.com - Musisi I Gede Ari Sutisna alias Jerinx SID mencurigai adanya gangguan sinyal yang disengaja saat menggelar diskusi dengan dr Tirta Mandira Hudhi di live Insstagram, Rabu (29/4/2020). Jerinx dan dr Tirta saat itu membicarakan soal konspirasi di Indonesia saat wabah Corona di Indonesia. "tadi percobaa live instagram saya dengan dr Tirta atau Cipeng, kalian lihat ketika Tirta bicara sinyalnya baik-baik saja, ketika saya mencoba membongkar atau menjelaskan tentang teori konspirasi sinyal langsung hancur, apa itu kebetulan, kalian sendiri yang putuskan, yang jelas kami tidak membuat situasi seperti itu, kami benar-bener ingin berdiskusi tentang konspirasi dan realitas rumah sakit apa adanya," kata Jerinx di Instagram. Meski sinyalnya buruk, namun Jerinx dan dr Tirta sudah saling menemukan benang merah dalam diskusi di live Instagram. Menurut Jerinx, rangkuman dari diskusi tersebut adalah meminta media untuk tidak menebar berita ketakutan ke masyarakat. "rangkuman dari percakapan kami yang tertunda ini kami sudah menemukan garis besar, kita harus sama-sama, medis, selebriti, siapapun, harus sama-sama menekan mengingatkan maisntream media mengurangi narasi ketakutan mereka, ingatkan mereka jika jurnalisme tugasnya bukan untuk menakut-nakuti rakyat," kata Jerinx. "dikarenakan susanh sinyal di menit-menit terakhir, Bli J agak sangat sulit untuk hadir, mungkin nanti kita buat diskusi lewat zoom atau apapun lebih better dari live, kalau kita nekat live kemungkinan gak bisa dilanjutkan lagi," kata dr Tirta. Dari hasil diskusi, dr Tirta dan Jerinx sepakat bahwa Covid-19 itu benar adanya dan berbahaya. Meski demikian, dr Tirta tetap menekankan kita semua tak perlu takut. "Covid itu ada setuju, Covid itu bahayanya nyata tadpi buka untuk ditakutin tapi untuk dihadapi, kenali musuhmu 100 musuh kau lawan 1000 kali kau menang, cara melawan covid edengan positif movement, nuturisi yang cukup cuci tangan dan mendukung usaha pemerintah dalam kebijakan dan tenggang rasa dan tetapkan empati untuk menolong sesama," kata dr Tirta. Diketahui bersama, Covid-19 ini bukan hanya menyerang kesehatan, tapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat. " kita tahu gara-garear Covid itu mneyerang segala aspek termasuk ekonomi dunia dan Indonesia juga, buat kalian yang masih memiliki kemampuan materil untuk mencegah temen di bawah yang membuthkan kita bisa saling bantu dengan memberi sembako," kata dr Tirta. dr Tirta juga menyarankan agar masyarakat menjauhkan diri dari pemberintaan dengan tone negatif soal Covid-19. "jauhkan dari berita negatif yang membuat kita semakin takut, sehingga membuat imunitas kita di bawah rata-rata, karena Covid itu real, kita tidak boleh meremehkan tapi tetap tenang, tidak takut tapi waspada, kita harus bersama saling membantu, " kata dr Tirta. Soal teori konsopirasi yang dipaparkan Jerinx saat diskusi sebelumnya, dr Tirta meyakini Indonesia bisa melalui hal tersebut. "kalau bener elite global ada, kalau bener yah karena teori konspirasi itu bisa dipahami, terserah kalian percaya apa gak, Indonesia bisa melalui ini dengan baik," kata dr Tirta. Diberitakan sebelumnya, Diskusi tersebut tampak berlangsung cair. Bahkan keduanya sempat saling melempar candaan. "Ini ngegas apa biasa aja nih?" tanya dr Tirta kepada Jerinx. "Saya ga ada alasan untuk ngegas," jawab Jerinx. "Orang ngegas ketemu orang ngegas jadinya biasa aja, netral," sambung dr Tirta seraya tersenyum. "Nanti kalau mas ada yang omongannya mungkin saya anggap kurang masuk akal mungkin saya ngegas, tapi kayanya engga soalnya masnya keliatannya baik mukanya," ucap Jerinx berseloroh. Tampak dr Tirta pun terpingkal mendengar ucapan Jerinx. Sementara itu dalam diskusi tersebut, satu di antara hal yang dibahas adalah terkait narasi yang muncul di tengah pandemi virus corona. "Kalau soal yang namanya narasi media, itu ibaratnya ini, orang naik motor ada potensi kecelakaan, dan kecelakan angka kematian tinggi, tapi kalau kita naik motor belum tentu mati kan, kalau pakai helm, kalau misal yang terjadi di Covid-19, covid itu danger, benar risiko ada, yang paling penting adalah orang kalau kena covid belum tentu mati, bisa selamat," tutur dr Tirta. Diskusi Jerinx dan dr Tirta soal pandemi Covid-19. Diskusi Jerinx dan dr Tirta soal pandemi Covid-19. (Instagram @jrxid) Menurutnya, saat ini narasi perilhal pasien Covid-19 sembuh ini minim disampaikan. "Narasi selamat ini yang ga digoreng," kata dr Tirta. Jerinx pun nampak setuju dengan apa yang disampaikan dr Tirta. "Itu dia, ini musuh kita berdua ini sama, covid dan narasi, covid kan udah musuh bersama," ucap Jerinx. "Kenapa seolah ada narasi harapan itu dikubur, ketakutan itu dipupuk, jadi ketakuan-ketakutan, padahal harapan itu ada dimana-mana kalau masyarakat mau mencari, tapi sayang masyarakat kadang kadang gak punya, gatau akses untuk mencari, ketika mau tanya ke temen yang pinter, udah kemakan narasi," papar Jerinx. dr Tirta mengakui dirinya sepakat dengan Jerinx terkait hal itu. "Jujur kita ada kelurusan dan kesamaan. Kenapa, kok orang stigmanya negatif banget sama covid, sampe pasien ga jujur, sampe pasien itu takut banget ngaku," urai dr Tirta. Jerinx lantas menyinggung soal kesempatan pulih seorang pasien Covid-19. "Nah, ini kesalahannya siapa, saya tidak suka bukan hobi saya menyalahkan orang tapi ini bukan masalah pribadi ini menyangkut kehidupan satu negara mungkin satu bumi. ini yang memelihara menciptakan ketakutan luar baisa terhadap hal yang sebenarnya kesempatan untuk pulihnya gede banget itu siapa mas?" kata Jerinx. dr Tirta kemudian menyoroti ketidak jujuran pasien. "Jadi kalau yang menciptakan ketakutan ini terlepas dari alasan yang ada, tapi kalau kita seperti ini tuh adalah yang menyebabkan, satu pasien ga jujur, sampe jenazah ditolak, sampe aku ngerasain sendiri, sampe aku pulang ke komplek aja sempet mau diusir dari komplek sendiri," tuturnya. Selain itu dr Tirta kembali menyinggung pengemasan narasi yang disampaikan ke publik. "Jadi emang narasinya itu harusnya dari awal dibangunnya positif. Jadi emang bener karena narasi buruk yang dibangun ke depannya akhirnya orang orang takut sama si covid, borong masker APD itu jadi beruntun efeknya," ucap dr Tirta. Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Diskusi Online dengan dr Tirta, Jerinx Merasa Sinyal Terganggu Saat Bicara Soal Teori Konspirasi,
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Diskusi Online dengan dr Tirta, Jerinx Merasa Sinyal Terganggu Saat Bicara Soal Teori Konspirasi,