Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI

09.43
Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI
link : Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI

Baca juga


Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI


Beritaterheboh.com -  Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut penanganan banjir di Jakarta bukan soal air dialirkan ke laut atau diserap tanah. Menurutnya, hal terpenting adalah bagaimana cara menanggulanginya.

"Sebenarnya sih, bukan arahnya ke situ (soal larinya air). Target kita kurangi banjir kan banyak, macam-macam. Mulai dari pengerukan untuk tambah kapasitas air. Optimalisasi pompa-pompa segala macam, kan itunya," kata Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juaini saat dihubungi, Jumat (6/11/2020).

"Kesiapsiagaan kita, kan standby 24 jam. Penanggulangan itu mau nanti bagaimana kan ada masing-masing bagian," ujarnya.

Juani menyebut bisa saja air menyerap ke tanah dengan metode sumur resapan. Namun, ada juga yang ditampung ke waduk-waduk agar aliran air ke laut tidak begitu banyak.

"Mungkin kalau pakai sumur resapan vertical drain keserap. Kalau ada turun dari hulu, banjir kiriman, kita tampung di waduk. Bukan masalah itu-nya. Mau lari ke ini, ini. Yang penting penanggulangannya," ujar Juaini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan soal drainase vertikal. Anies mengatakan, jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah, kecil kemungkinan terjadi banjir.

"Tanah kita tak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah kita tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung, sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi kita. Kita halangi air itu dari masuk ke bumi, apa dampaknya? Manusia merasakan dari tahun ke tahun hadirnya limpahan air yang kita sebut dengan banjir. Karena itu, mulai tahun ini, kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi," kata Anies di Monas, Jakarta, Selasa (20/11/2018).

"Jika setiap kita memasukkan air hujan ke dalam lubang di rumah kita, tanah kita, maka kita tak mengirimkan air hujan keluar dan insyaAllah tak menghasilkan banjir," sambungnya.

Anies juga menyinggung turunnya permukaan tanah di Jakarta setiap tahun. Penyebabnya, kata Anies, adalah tak adanya air hujan yang masuk ke tanah.


"Di Jakarta, setiap tahun permukaan tanah turun 7 sentimeter, mengapa turun? Karena air tanahnya kita sedot, sementara air tanahnya tak mendapat asupan dari langit yang turun lewat hujan. Efeknya tanah kita bumi kita di Jakarta turun 7 sentimeter per tahun. (Jika) Kita ulangi ini 10 tahun, 70 sentimeter tanah kita turun di Jakarta. Karena itu, untuk menyelamatkannya, kita mengembalikan pada sunatullah-nya, sunatullah-nya air hujan masuk ke dalam bumi," ujar Anies.(detik.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/3l7JOv5
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI

Sekianlah artikel Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tangani Banjir 6 Jam Larikan Air ke Tanah Atau Laut? Ini Kata Pemprov DKI dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2020/11/tangani-banjir-6-jam-larikan-air-ke.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar