Tampilkan postingan dengan label IFKNews Sekilas Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IFKNews Sekilas Politik. Tampilkan semua postingan

Vanessa Angel Serahkan Diri ke Rutan Pondok Bambu

10.43

Beritaterheboh.com -  Artis Vanessa Angel divonis tiga bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena kasus narkoba. Tak ajukan banding, ia pun menyerahkan diri ke Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Pantauan detikcom, Rabu (18/11/2020), Vanessa Angel datang ke Lapas Pondok Bambu dengan suaminya, Bibi Ardiansyah. Ia juga didampingin oleh kuasa hukumnya yang baru, Toddy Laga Buana.

Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah kompak mengenakan pakaian putih. Keduanya juga memakai masker berwarna pink.

Mereka berdua tiba pukul 09.30 WIB. Setibanya di Lapas, Vanessa Angel tidak langsung masuk ke dalam hotel prodeo itu. Ia diminta untuk menunggu di ruang tunggu.

Sambil menunggu, Bibi Ardiansyah mencoba untuk menenangkan Vanessa Angel. Matanya berkaca-kaca sambil menatap Bibi Ardiansyah.

Dengan penuh sabar, Bibi Ardiansyah mengelus-ngelus kepala istri tercintanya itu. Keduanya saling berbicara satu sama lain dengan berbisik.

Seperti diketahui, Vanessa Angel dihukum bersalah atas kepemilikan psikotropika jenis Xanax. Putusan tersebut sudah berkekuatan hukum tetap lantaran dalam jangka waktu tujuh hari setelah sidang vonis Vanessa Angel maupun Jaksa Penuntut Umum tidak mengajukan banding.(detik.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2KjGlvS
via IFTTT

Nyesek! Cerita Nasabah Maybank Solo, Tabungan 72 Juta Raib Tersisa Rp80 Ribu Usai Ponsel Hilang Sinyal

09.43

Beritaterheboh.com -  Berawal dari ponsel yang hilang sinyal, nasabah Bank Maybank di Solo, Candraning Setyo, mengaku kehilangan uang tabungannya. Uangnya raib senilai Rp 72.653.000 dan hanya tersisa Rp 80 ribu.

Cerita bermula pada Juni 2020. Saat itu nomor ponsel suami Candra tiba-tiba hilang sinyal. Nomor ponsel itu terhubung dengan internet banking bank tempat Candra menabung.

"Hari itu tiba-tiba ponsel hilang sinyal, tidak bisa telepon, menerima telepon, WA, tidak bisa dipakai sama sekali," kata salah seorang kuasa hukum korban, Gading Satria Nainggolan saat dijumpai di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Timuran, Kota Solo, Senin (16/11/2020).

Beberapa hari setelah mengurus SIM Card di kantor provider di Purwosari, Solo, Candra kebetulan ingin mencetak rekening koran. Dari situ dia menyadari bahwa uangnya ludes.

"Ada lima transaksi aneh pada 11 Juni 2020, pukul 13.24 WIB sampai 13.32 WIB. Ada transfer ke dua rekening bank masing-masing Rp 25 juta, lalu ada tiga top up (ke penyedia layanan keuangan digital) sebesar Rp 9.801.000, Rp 9.901.000 dan Rp 2.951.000," jelas Gading.

Setelah mengadu ke Maybank cabang Urip Sumoharjo tempatnya menabung, keluhan Candra ditanggapi dua bulan kemudian. Bank menganggap transaksi pada rekening Candra legal karena pelaku berhasil memasukkan user name dan password.

Padahal, kliennya mengaku tidak pernah menggunakan aplikasi internet banking, meskipun pernah mendaftarkan nomor ponselnya. Sebab rekening banknya tersebut memang difungsikan sebagai tempat penyimpanan, sehingga tidak banyak transaksi yang dilakukan.

"Artinya, klien kami tidak pernah meninggalkan jejak digital terkait data user name dan password-nya. Satu-satunya yang menyimpan data itu adalah pihak bank. Apakah sistem keamanannya lemah, atau ada oknum yang sengaja membobol data perbankan nasabah?" sebut Gading.

Terpisah, juru bicara PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Tommy Hersyaputera, mengatakan masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya mengaku belum bisa memberikan pernyataan resmi.

"Terkait transaksi nasabah yang disanggah, saat ini kami sedang dalam proses investigasi atas pengaduan tersebut," kata Tommy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11/2020).

Dia juga mengingatkan agar nasabah waspada dalam menjaga kerahasiaan data. Termasuk pula kerahasiaan PIN dan pemilihan password yang kuat.

"Perlu kami ingatkan kembali kepada para nasabah yang menggunakan fasilitas internet dan/atau mobile banking agar senantiasa waspada dalam mengelola nomor telepon seluler yang digunakan dan menjaga kerahasiaan data seperti login, PIN, password, serta sandi TAC, untuk tidak disampaikan kepada siapa pun termasuk staf bank. Dan juga senantiasa membuat password yang kuat sehingga tidak mudah diketahui oleh pihak lain," pungkasnya.(detik.com/artikelasli)




from Berita Heboh https://ift.tt/2HakWUA
via IFTTT

2 Kakak Beradik Kompak Tipu Para Pedagang Online sejak 2012, Rugikan Pengusaha Hampir Rp 1 Miliar. Begini Modusnya

09.43

Beritaterheboh.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Barat berhasil mengungkap penipuan online yang dilakukan dua perempuan kakak beradik dengan memalsukan bukti transfer.

Adapun pelaku diketahui berinisial VI (33) dan VA (30) yang telah melakukan aksi penipuan sejak 2012.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan bahwa pengungkapan ini terjadi setelah adanya laporan dari salah satu korban kepada pihak kepolisian.

Terakhir, pelaku VA melakukan serangkaian penipuan online pada 17 Mei 2020 dengan membeli suatu produk baju merek Giordano sebanyak 32 potong dengan total harga Rp 5,4 juta.

VA menyertakan bukti transfer yang ternyata palsu atau fiktif.

Esoknya, pada 18 Mei 2020, VI memesan produk baju merek serupa sebanyak 79 potong seharga Rp 14,8 juta.

Dia juga menyertakan bukti transfer fiktif.

Penipuan itu akhirnya terungkap setelah pelapor melakukan pengecekan kepada unit keuangan pusat dan admin pusat di perusahaannya.

Pelapor mendapat konfirmasi bahwa tiga transaksi yang totalnya Rp 24,7 juta tidak masuk ke rekening perusahaan PT Giordano Indonesia.

Setelah pelapor mengonfirmasi ke nomor pelaku, ternyata nomor telepon pelapor telah diblokir oleh dua nomor WhatsApp pelaku.

Pelaku pun kerap mengganti nomor kontaknya setelah melakukan aksinya.

Mendapatkan laporan itu, Tim Subdit Cyber Polda Jabar kemudian melakukan penyelidikan sampai akhirnya berhasil membongkar praktik penipuan yang dilakukan dua pelaku tersebut.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa modus kedua pelaku melakukan manipulasi data terhadap dokumen elektronik berupa bukti transfer palsu.

"Modusnya mengirim bukti transfer fiktif terhadap segala sesuatu yang dipesan," ucap Erdi saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (17/11/2020).

Menurut Erdi, keduanya kerap melakukan penipuan online secara bergantian.

"Mereka lakukan kegiatan ini lebih kurang sejak tahun 2012. Mereka melakukan secara bergantian," ucap Erdi.

Penipuan saat COD

Tak hanya secara online, keduanya pun melakukan penipuan dengan modus memesan barang dengan pembayaran langsung saat bertatap muka atau cash on delivery (COD).

Sebelum bertemu dengan penjual yang membawa barang yang dipesan, dua pelaku ini telah berkoordinasi sebelumnya melakukan penipuan dengan membawa kabur produk tersebut ketika mendapatkan barangnya.

Awalnya, salah satu pelaku memesan barang dan menjanjikan bertemu dengan penjual di suatu tempat secara acak.

Saat penjual sudah berada di tempat, salah satu pelaku lainnya kemudian menunggu di tempat alamat yang dituju dan mengaku sebagai adik atau teman pemesan barang.

Setelah mengambil paket, pelaku lalu pergi dan tidak kembali.

"Di sisi lain mereka berdua juga melakukan pencurian modus pesan barang secara COD," ucap Erdi.

Erdi menyebut bahwa kedua pelaku telah merugikan 92 pelaku usaha online dan offline yang terdata pihak kepolisian.

Korban merupakan pelaku usaha online, baik personal maupun perusahaan ternama yang ada di Kota Bandung, Medan, Surabaya hingga Semarang.

Dalam sekali aksi, pelaku bisa memesan hingga 20 produk dan mengirim bukti pembayaran fiktif.

"Dari kegiatan mereka, kerugian hampir mencapai Rp 1 miliar, atau kurang lebih Rp 700 juta lebih," ucap Erdi.

Keduanya dijerat dengan Pasal 51 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Keduanya terancam dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.(Kompas.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/3kGUrDO
via IFTTT

2 Kakak Beradik Kompak Tipu Para Pedagang Online sejak 2012, Rugikan Pengusaha Hampir Rp 1 Miliar. Begini Modusnya

08.43

Beritaterheboh.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Barat berhasil mengungkap penipuan online yang dilakukan dua perempuan kakak beradik dengan memalsukan bukti transfer.

Adapun pelaku diketahui berinisial VI (33) dan VA (30) yang telah melakukan aksi penipuan sejak 2012.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan bahwa pengungkapan ini terjadi setelah adanya laporan dari salah satu korban kepada pihak kepolisian.

Terakhir, pelaku VA melakukan serangkaian penipuan online pada 17 Mei 2020 dengan membeli suatu produk baju merek Giordano sebanyak 32 potong dengan total harga Rp 5,4 juta.

VA menyertakan bukti transfer yang ternyata palsu atau fiktif.

Esoknya, pada 18 Mei 2020, VI memesan produk baju merek serupa sebanyak 79 potong seharga Rp 14,8 juta.

Dia juga menyertakan bukti transfer fiktif.

Penipuan itu akhirnya terungkap setelah pelapor melakukan pengecekan kepada unit keuangan pusat dan admin pusat di perusahaannya.

Pelapor mendapat konfirmasi bahwa tiga transaksi yang totalnya Rp 24,7 juta tidak masuk ke rekening perusahaan PT Giordano Indonesia.

Setelah pelapor mengonfirmasi ke nomor pelaku, ternyata nomor telepon pelapor telah diblokir oleh dua nomor WhatsApp pelaku.

Pelaku pun kerap mengganti nomor kontaknya setelah melakukan aksinya.

Mendapatkan laporan itu, Tim Subdit Cyber Polda Jabar kemudian melakukan penyelidikan sampai akhirnya berhasil membongkar praktik penipuan yang dilakukan dua pelaku tersebut.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa modus kedua pelaku melakukan manipulasi data terhadap dokumen elektronik berupa bukti transfer palsu.

"Modusnya mengirim bukti transfer fiktif terhadap segala sesuatu yang dipesan," ucap Erdi saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (17/11/2020).

Menurut Erdi, keduanya kerap melakukan penipuan online secara bergantian.

"Mereka lakukan kegiatan ini lebih kurang sejak tahun 2012. Mereka melakukan secara bergantian," ucap Erdi.

Penipuan saat COD

Tak hanya secara online, keduanya pun melakukan penipuan dengan modus memesan barang dengan pembayaran langsung saat bertatap muka atau cash on delivery (COD).

Sebelum bertemu dengan penjual yang membawa barang yang dipesan, dua pelaku ini telah berkoordinasi sebelumnya melakukan penipuan dengan membawa kabur produk tersebut ketika mendapatkan barangnya.

Awalnya, salah satu pelaku memesan barang dan menjanjikan bertemu dengan penjual di suatu tempat secara acak.

Saat penjual sudah berada di tempat, salah satu pelaku lainnya kemudian menunggu di tempat alamat yang dituju dan mengaku sebagai adik atau teman pemesan barang.

Setelah mengambil paket, pelaku lalu pergi dan tidak kembali.

"Di sisi lain mereka berdua juga melakukan pencurian modus pesan barang secara COD," ucap Erdi.

Erdi menyebut bahwa kedua pelaku telah merugikan 92 pelaku usaha online dan offline yang terdata pihak kepolisian.

Korban merupakan pelaku usaha online, baik personal maupun perusahaan ternama yang ada di Kota Bandung, Medan, Surabaya hingga Semarang.

Dalam sekali aksi, pelaku bisa memesan hingga 20 produk dan mengirim bukti pembayaran fiktif.

"Dari kegiatan mereka, kerugian hampir mencapai Rp 1 miliar, atau kurang lebih Rp 700 juta lebih," ucap Erdi.

Keduanya dijerat dengan Pasal 51 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Keduanya terancam dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.(Kompas.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/3kGUrDO
via IFTTT

Selidiki Dugaan Pidana di Hajatan MRS, Polda Metro Jaya Jelaskan Soal Tersangka

07.43

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)



Beritaterheboh.com - Polda Metro Jaya telah memanggil sejumlah pihak untuk mendengar klarifikasi terkait kerumunan yang terjadi pada acara di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.

Satu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies dicerca dengan 33 poin pertanyaan hingga menghabiskan waktu sembilan jam.

Penyidik Polda Metro Jaya kini tengah menyelidiki dugaan unsur pidana terkait perhelatan pernikahan putri HRS yang menimbulkan kerumunan massa di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Hal ini diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, Selasa (17/11/2020).

"Tahapannya adalah saat ini penyelidikan, itu untuk menjawab satu hal ada atau tidak ada pidana saat ini dalam waktu 2-3 hari ke depan," kata Ade dikutip dari ANTARA.

Apabila ditemukan unsur pidana, lanjut Ade, Polda Metro Jaya akan melakukan gelar perkara dan menaikkan status kasus itu ke tingkat penyidikan. Petugas juga baru bisa menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

"Kalau ada tindak pidana maka akan dilakukan gelar perkara untuk dinaikkan menjadi penyidikan. Proses penyidikannya masih berlangsung nanti baru menentukan siapa tersangkanya, itu tahapan dari pada penyidikan," tambahnya.

Polda Metro Jaya telah melayangkan panggilan kepada 14 orang untuk dimintai klarifikasi terkait kerumunan massa di rumah Habib Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) malam.

Pihak kepolisian sebelumnya juga mengungkap bakal memanggil Habib Rizieq untuk dimintai klarifikasi.(indozone.id)



from Berita Heboh https://ift.tt/2Uy6cSG
via IFTTT

Komisi II DPR 'Semprot' Anies karena Bandingkan Penanganan Massa MRS-Pilkada

08.43

Beritaterheboh.com - Komisi II DPR meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak berpikir linier soal perbandingan penanganan massa Habib Rizieq Syihab dengan Pilkada serentak 2020. Kedua hal itu dinilai tidak bisa dibandingkan.

"Memang tidak bisa dibandingkan. Makanya, jadi pejabat pemerintah itu kita berharap cara pikirnya jangan linier. Jika dibandingkan dengan Pilkada, di Peraturan KPU sudah dicantumkan tentang larangan berkerumun berikut sanksinya, sudah ada pengawasan dari Bawaslu dan aparat kepolisian," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Yaqut Cholil Qoumas kepada wartawan, Senin (16/11/2020).

Menurut Yaqut, masih banyak pelanggaran dalam Pilkada meski sudah diawasi dan diatur dalam PKPU. Yaqut pun menyindir soal 'keefektifan' surat berisi ancaman sanksi dari Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara yang dilayangkan kepada pihak Rizieq.

"Itu pun masih saja banyak terjadi pelanggaran. Lha ini hanya surat, yang kita nggak tahu apakah sampai nggak surat tersebut ke yang bersangkutan. Kalau sampai, dibaca nggak surat tersebut? Kan repot kalau yang begini dijadikan standar pencegahan penyebaran COVID," ujarnya.

Yaqut pun mempertanyakan sikap Anies terkait kerumunan di acara RHS. Menurutnya, Anies yang biasanya responsif terhadap masalah, justru tidak terlihat dalam menangani kerumunan acara RHS.

"Saya senang ketika di beberapa kesempatan, Gubernur Anies menekankan pada inovasi, responsif atas masalah, thinking out of the box, dan sebagainya. Tapi kenapa di kasus kali ini itu tidak muncul?" ucap Yaqut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut jajarannya melakukan tindakan proaktif saat ada potensi keramaian massa Habib Rizieq Syihab. Lalu, Anies membandingkannya dengan penanganan Pilkada serentak 2020.

"Anda boleh cek wilayah mana di Indonesia yang melakukan pengiriman surat mengingatkan secara proaktif bila terjadi potensi pengumpulan. Anda lihat Pilkada di seluruh Indonesia sedang berlangsung, adakah surat (resmi) mengingatkan penyelenggara tentang pentingnya menaati protokol kesehatan," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/11).

Tindakan proaktif yang disebut Anies salah satunya imbauan untuk menaati protokol kesehatan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara kepada HRS dan panitia Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Ketika kita mendengar kabar ada sebuah kegiatan, maka secara proaktif mengingatkan tentang ketentuan yang ada. Jadi kalau kemarin, Wali Kota Jakarta Pusat mengirimkan surat mengingatkan bahwa ada ketentuan yang harus ditaati dalam kegiatan-kegiatan, dan ini dilakukan oleh Jakarta," kata Anies.(detik.com)




from Berita Heboh https://ift.tt/3f3T9BV
via IFTTT

Pospera Polisikan Stafsus BUMN Gegara Sebar Fitnah

08.43

Beritaterheboh.com - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) resmi melaporkan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga ke Bareskrim Polri. Arya dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik. Pospera diketahui merupakan organisasi relawan Jokowi saat Pilpres periode 2014 dan 2019. 

Laporan tersebut telah teregister dengan Nomor: LP/B/0647/XI/2020/BARESKRIM tertanggal 16 November 2020. Arya dipersangkakan telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Hari ini kami mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan staf khusus kementerian BUMN, Arya Sinulingga yang sudah sangat mencemarkan nama baik organisasi melakukan fitnah-fitnah," kata Ketum DPP Pospera Mustar Bona Ventura, di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).

Untuk memperkuat laporannya, Bona turut menyertakan sejumlah barang bukti. Salah satunya berupa tangkapan layar isi pernyataan Arya dalam sebuah WhatsApp Grup. Salah satu isi pernyataan Arya di antaranya yakni menyebut komisaris Pospera membuat BUMN rugi.

"Percakapan inilah yang menurut kami sangat mencemarkan nama baik sebagai organisasi yang sudah sepuluh tahun menjadi posko perjuangan rakyat. Jujur kami kecewa dengan pernyataan,” ujarnya.

Atas hal itu, Bona menilai bahwasannya pernyataan Arya tidak hanya mencemarkan nama baik organisasinya melainkan juga telah melakukan pembunuhan karakter terhadap kader-kader Pospera. Sehingga, pihaknya pun secara serentak melaporkan Arya ke 27 Kantor Kepolisian Daerah (Polda).

“Kami bawa bukti dan akan kami laporkan secara utuh secara resmi dan juga serentak di 27 provinsi di Polda masing-masing,” pungkasnya.(suara.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2H8zNz1
via IFTTT

Denda Rp 50 Juta Dinilai Tak Cukup, Ini Kata Satpol PP

09.43

Beritaterheboh.com - Satpol PP DKI menjawab pakar epidemiologi yang menyebut bahwa denda Rp 50 juta kepada HRS karena membuat kerumunan di massa pandemi tak cukup. Satpol PP DKI mengatakan denda itu diberikan sesuai dengan aturan Pergub DKI.

"Ya semua kita acuannya aturan saja karena sanksinya itu," kata Kasatpol PP DKI Arifin saat dihubungi, Minggu (15/11/2020).

Arifin menjelaskan, denda tersebut diberikan berdasarkan pengamatan soal pelanggaran protokol dalam acara Maulid Nabi tersebut. Dari situ, menurut Arifin pihaknya langsung mendatangi kediaman Habib Rizieq untuk menyampaikan sanksi dengan Rp 50 juta tersebut.

"Semalam kita lihat pelanggarannya apa hari ini kita ke sana kita berikan sanksi sesuai dengan ketentuan pergub. Kita semua pakai aturan," sebutnya.

Selain itu, Arifin menyebut pihaknya melakukan penindakan kepada pelanggar protokol kesehatan yang datang di acara Maulid Nabi tersebut. Ia menegaskan Satpol PP DKI berkomitmen menegakkan aturan protokol kesehatan.

"Bahwa aturan Pemprov sudah diatur dan sanksinya sudah demikian. Prinsipnya Satpol PP DKI komitmen menegakkan protokol kesehatan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan, menilai sanksi denda Rp 50 juta yang dijatuhkan Satpol PP DKI Jakarta kepada HRS tidak cukup. Menurutnya, acara Rizieq yang menimbulkan kerumunan seharusnya langsung dibubarkan.

"Tidak cukup (disanksi denda). Untuk selanjutnya perlu dicegah terjadi kerumunan, seperti tidak memberikan izin berkumpul dan dibubarkan jika mulai ada kerumunan orang," kata Iwan kepada wartawan, Minggu (15/11/2020).

"Besaran denda tergantung peraturannya. Tidak cukup maksud saya, tidak bisa hanya dengan denda saja. Berikutnya harus tidak diberikan izin atau dibubarkan," tegasnya.

Kegiatan Maulid Nabi dan pernikahan yang diselenggarakan HRS Sabtu (14/11) malam menjadi sorotan karena menimbulkan kerumunan dan tidak memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi. Akibatnya, HRS mendapat denda Rp 50 Juta dari Pemprov DKI karena melanggar aturan COVID-19.

Kegiatan yang dilakukan di kawasan Petamburan itu telah melanggar protokol kesehatan COVID-19. Kegiatan tersebut tak membatasi jumlah tamu sehingga menimbulkan kerumunan. Hal itu tidak sesuai dengan dua aturan berikut:

1. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

2. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.(detik.com/artikelasli)



from Berita Heboh https://ift.tt/3nnaMPO
via IFTTT

Heboh! Pria Ini Rela Tukar Tanaman Hias dengan Mobil Avanza, Ternyata Ini Jenis Bunganya

08.43

Beritaterheboh.com - Belakangan ini tengah ramai tren koleksi bunga dan tanaman hias. Yang belakangan membuat heboh adalah tanaman janda bolong.

Tak tanggung-tanggung, beberapa janda bolong dijual dengan harga puluhan juta rupiah. Padahal, tanaman itu sebelumnya kerap diabaikan dan dianggap tumbuhan liar.

Namun ternyata, harga puluhan rupiah belum ada apa-apanya dibanding bunga koleksi lelaki ini. 

Bahkan, kolektor rela datang dan menukar bunga tersebut dengan satu unit mobil jenis Toyota Avanza.

Informasi bunga dibarter mobil ini pun menyebar di media sosial dan menarik perhatian netizen.

Video tanaman hias ditukar mobil itu beredar usai diunggah ke media sosial oleh akun Instagram @medsoskediri, Jumat (13/11/2020).

Pada keterangannya, akun itu menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi di Kediri, Jawa Timur. 

"Heboh di Kediri, sebuah Transaksi barter antara sebuah mobil dengan kembang. Lokasi di desa doko, kec ngasem, sebuah unit avanza barter dengan tanaman hias berupa Pilo dan Caladium oleh seorang kolektor dengan bakul kembang,,, lumayan lur kenek gawe mahar,,Skuy dodolan kembang,,

Unggahan ini pun menarik perhatian netizen. Beberapa di antaranya menduga bahwa hal ini cuma sekadar konten belaka alias settingan. Namun ada juga yang percaya dan takjub.

"Udah biasa bosku ini dikalangan sultan," tulis @khadijahols.

"Hanya permainan saja .seolah olah mahal .ketika dijual paling tuker beras sekilo," tulis @agsfirmansyh30.

"Tuker mobil ama bunga pulangnya jalan kaki hahahah," tambah @its_specialfx.

Lihat videonya di bawah ini:



from Berita Heboh https://ift.tt/36CZuAq
via IFTTT

Telak! Hotman Sindir Winda: Ngaku Rekening Dibobol, Tapi Uang Mengalir ke Anggota Keluarga

10.43

Beritaterheboh.com - Pengacara kondang yang juga kuasa hukum PT Maybank Indonesia Tbk mengaku tak habis pikir dengan klaim Winda Lunardi alias Winda Earl yang meminta kliennya mengembalikan seluruh uang simpanan lebih dari Rp 20 miliar yang raib.


Uang tersebut belakangan diketahui ditilap oleh oknum Kepala Cabang Maybank Indonesia di Cipulir, Jakarta Selatan.


Menurut Hotman, setelah dilakukan penyelidikan, rupanya ada aliran dana dari rekening korban justru mengalir ke salah satu anggota keluarga.


Anggota keluarga yang disebut Hotman tak lain adalah Herman Lunardi yang merupakan ayah dari Winda Earl.


Baca juga: OJK Jamin Duit Tabungan Winda Akan Diganti Maybank asalkan…


"Kalau Anda sebagai pemilik bank atau koperasi (simpan pinjam), coba bayangkan kalau Anda punya nasabah yang mengaku rekeningnya dibobol. Tapi kemudian terdapat bukti-bukti bahwa dalam jumlah besar uangnya mengalur ke anggota keluarganya," tegas Hotman dilihat dari laman akun Instagramnya, Sabtu (14/11/2020).


Keanehan lainnya, lanjut Hotman, ada aliran dana yang disebut-sebut sebagai bunga yang juga ditransfer pelaku ke rekening anggota keluarga Winda.


Diungkapkan Hotman, sebagaimana tabungan pada umumnya, seharusnya bunga simpanan dibayarkan langsung oleh bank yang kemudian dikredit langsung ke rekening pemilik. Bukan malah ditransfer ke pihak lain.


Selain itu, ada pula aliran dana untuk pembelian polis asuransi di PT Prudential Life Assurance.


Baca juga: Ini Cerita Awal Mula Winda Mendapati Tabungan Rp 20 Miliar Cuma Sisa Rp 600.000


"Bahkan bunga juga mengalir ke anggota keluarga beserta keganjilan lainnya," ucap Hotman Paris.


Hotman menegaskan, pihak Maybank Indonesia bersedia membayar penuh kerugian nasabahnya. Asalkan klaim Winda bisa dibuktikan kebenarannya. Itu sebabnya kenapa kliennya memutuskan menunggu selesainya penyelidikan dari kepolisian. 


Ajak Winda bertemu

Agar masalah bisa cepat terselesaikan, Hotman mengajak Winda datang menemuinya di Kedai Kopi Jhoni. Kopi Jhoni selama ini dikenal sebagai kedai yang sering digunakan Hotman dan firma hukumnya untuk menerima jasa bantuan hukum secara cuma-cuma atau pro bono kepada masyarakat luas.


"Terkait kasus PT Maybank, saya sarankam agar dicari win-win solution. Silakan pihak Winda pemilik rekening datang ke Kopi Jhoni untuk ketemu saya," ucap Hotamn.


Baca juga: Soal Raibnya Tabungan Maybank, Hotman Paris Tantang Winda Earl Bertemu


Menurut dia, untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi Winda, dirinya perlu bertemu secara langsung dengan Winda maupun pihak kuasa hukumnya.


Ia menilai banyak kejanggalan dalam kasus rekening Winda Earl. Kata dia, Maybank menyatakan bersedia mengganti seluruh kerugian asalkan masalah hukumnya bisa diselesaikan.


"Walaupun saya pengacara dari Maybank, karena saya tahu Maybank sangat kuat. Asetnya saja di Indonesia Rp 175 triliun, kalau hanya Rp 20 miliar saja, itu tidak masalah Maybank asalkan hukumnya jelas," kata Hotman Paris.


Lanjut Hotman, Maybank dan pihaknya sebagai kuasa hukum sangat terbuka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pihak Winda Earl juga harus bisa membuktikan fakta-fakta yang diajukan bisa diterima secara hukum.


"Jadi silakan datang pihak Winda ke Kopi Jhoni dengan itikad yang baik," ujar Hotman. (kompas.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2H5GcLi
via IFTTT

Anggota DPRD DKI Kenneth Bongkar Penanganan COVID 19 Ala Anies Baswedan. Gak Becus?

10.43

Anggota Komisi D dan juga Anggota Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. 

Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D dan juga Anggota Bapemperda DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth angkat bicara terkait penanganan COVID19 di DKI Jakarta usai menyampaikan pandangannya soal pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut kondisi Jakarta amburadul.

Kent menilai terlalu banyak regulasi yang membuat warga DKI Jakarta kebingungan, seperti menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) 980/2020 tentang Prosedur Pengelolaan Isolasi Terkendali dalam Rangka Penanganan Covid-19, salah satunya memperbolehkan pasien positif corona, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, lalu memasang stiker pengumuman rumah tempat pasien positif yang akan menjalani isolasi mandiri.

Seharusnya, sambung Kent, Pemprov DKI Jakarta harus lebih masif dan fokus dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan Covid-19, saat kembali melakukan perpanjangan PSBB Transisi.

"Karena temuan saya di masyarakat bawah, masih banyak yang tidak tahu apa itu Covid-19, dan ada yang tidak percaya adanya covid-19, ini kan sangat berbahaya sekali. Jadi saya minta Pemprov DKI harus lebih masif dan fokus dalam sosialisasi tentang bahaya Covid-19 kepada masyarakat. Intinya semangat Pemprov harus ditekankan kepada semangat untuk sosialisasi, dan edukasi tentang bahaya Covid-19, serta cara pencegahannya dibandingkan semangat untuk memberikan sanksi kepada masyarakat Jakarta," ujarnya.

Namun, ia menegaskan, bahwa PSBB Transisi tidak bermakna melonggarkan protokol kesehatan Covid-19, akan tetapi harus lebih disiplin dalam menjalankannya.

"Jadi jangan salah persepsi soal kelonggaran menarik rem darurat beralih ke PSBB Transisi. Seharusnya Masyarakat harus lebih sadar, dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta," tegasnya.

Lalu permasalahan banjir, kata Kent, hal tersebut dapat diselesaikan jika sarana dan prasarana di DKI Jakarta tertata dengan baik. Seluruh sistem yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta bergerak baik pompa air, sungai, dan aliran drainase.

"Harus benar-benar serius dan fokus melakukan pencegahan sebelum terjadinya banjir, seperti membenahi drainase, pengerukan lumpur di sungai agar dapat menampung volume air yang lebih banyak lagi, lalu pembangunan crossing hingga turap di sejumlah kali," ujarnya.

Lalu, kata Kent, dirinya berkeliling ke sejumlah wilayah yang kerap kebanjiran untuk menginvestigasi permasalahan yang sudah lama dirasakan oleh warga.

Hingga akhirnya, ia menemukan sumber masalah banjir yang kerap menghantui warga ketika hujan turun.

"Dan saya menemukan, banyak sekali gorong-gorong saluran air atau U Ditch di wilayah ini tidak menyambung dan kecil. Jadi pada saat air menumpuk, maka air itu tidak akan mengalir ke kali, hingga menyebabkan banjir," katanya.

Namun, sambung Kent, Pemprov DKI Jakarta harus benar-benar melakukan sosialisasi kepada warga agar jangan membuang sampah sembarang.

"Untuk penangangan banjir tidak hanya fokus kepada pembangunan infrastruktur dan pengerukan kali semata, tetapi poin terpenting juga harus melakukan sosialisasi kepada warga supaya tidak membuang sampah sembarang," kata Kent.

Menurut Kent, hal itu yang membuat Megawati Soekarnoputri mengkritik Pemprov DKI Jakarta, karena banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan baik.

Kent pun mengutip kata mutiara seorang mubaligh Abu Yahya Badrusalam, Lc. atau juga dikenal sebagai Ustadz Badrusalam.

"Bila kritikan itu benar, tentu merujuk kebenaran lebih baik daripada ngeyel di atas kesalahan. Bila kritikan itu tidak benar, cukup kita tepis dengan adab dan sopan santun, nggak perlu marah-marah atau tersinggung," kata Kent yang mengutip Ustadz Badrusalam. (tibunnews.com)




from Berita Heboh https://ift.tt/3nnbf4E
via IFTTT

Nyesek! Babak Baru Bos Jouska: Diceraikan Istri

09.43

Beritaterheboh.com - Bos Jouska Aakar Abyasa Fidzuno menghadapi sederet persoalan. Setelah kegiatan Jouska dihentikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli lalu, Aakar dilaporkan 35 eks klien ke polisi gara-gara diduga melakukan penipuan investasi.

Kini Aakar harus menerima kenyataan diceraikan istri, Kanya Ayu Paramastri. Informasi kasus perceraian itu terdapat dalam direktori putusan Mahkamah Agung (MA), yang mencantumkan putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur bernomor 3776/PDT.G/2020/PA.JT, tanggal 3 November 2020.

Berdasarkan informasi dalam direktori putusan MA, gugatan cerai didaftarkan Kanya Ayu pada 29 September 2020 di Pengadilan Agama Jakarta Timur. Pengadilan memutuskan gugatan tersebut dikabulkan.

Amar putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur sebagai berikut:

1. Menyatakan, Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir.

2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek.

3. Menjatuhkan talak satu Bain sughra dari Tergugat (Aakar Abyasa Fidzuno) kepada Penggugat (Kanya Ayu Paramastri).

4. Menetapkan anak bernama xxx lahir tanggal 25 Februari 2010, dan xxx, lahir tanggal 6 Maret 2006, berada di bawah hadhanah Penggugat (Kanya Ayu Paramastri) dengan ketentuan Penggugat harus memberikan akses kepada Tergugat untuk bertemu dan melakukan hal-hal lain yang bermanfaat demi kepentingan terbaik bagi anak.

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp 431.000,00 (empat ratus tiga puluh satu ribu rupiah).


Keputusan tersebut dibacakan pada 3 November dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Hj. Istianah, dan Hakim anggota H. Iing Sihabudin dan H. Moh. Faizin. (detik.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/3eYNqgs
via IFTTT

Hari Ini Sule dan Nathalie Holscher Menikah, Cuma 3 Artis Ini yang Diundang

08.43

Beritaterheboh.com - Hari ini Sule dan Nathalie Holscher menikah. Sule menikah, Minggu (15/11/2020) di kediamannya di Bekasi.

Di pernikahannya yang kedua, Sule hanya mengundang keluarga dekat serta  3 artis saja.

Mengingat Indonesia pandemi virus Corona (Covid-19) masih mewabah, Sule mengaku hanya mengundang Andre Taulany, Raffi Ahmad dan Nunung saja. Sebab, ketiganya terlibat dalam acara pernikahan Sule dan Nathalia.

"Semuanya priur keluarga deket, jadi gak ada yang diundang. Terkecuali kaya Raffi, Andre karena mereka terlibat mengurus semuanya," kata  Sule saat ditemui di kediamannya kawasan Tambun, Bekasi Jawa Barat pada, Sabtu (14/11/2020).

"Mungkin nanti Andre sama Raffi yang menjadi master off ceremony sama Nunung. udah segitu aja," lanjutnya

Sule pun meminta maaf kepada seluruh rekan serta kerabat dekat lantaran tak dapat menggundangnya di hari bahagianya kelak.

"Jadi semuanya gak ada yang diundang mangkanya saya minta maaf yg sebesar-besarnya kepengennya sih (bikin acara) besar, cuma karena kondisi dan waktu juga mepet," jelasnya.

Tak hanya itu, Sule mengaku ingin cepat-cepat melepas masa lajangnya.

"Pengen cepet-cepet (nikah) karena lama-lama fitnah kalo udah begini kan udah repot mau ngapain-ngapainya," tutup Sule.(suara.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2Itquug
via IFTTT

Nasib Pilu Rosa Meldianti, Sering Jumawa di Medsos Kini Nangis-nangis Saldo Tinggal Rp 150 Ribu

09.43

Beritaterheboh.com - Sering jumawa soal kemewahan di medsos, Rosa Meldianti ternyata hanya 'berkamuflase'.

Dalam tayangan video di kanal YouTube Trans 7 Official, terungkap kondisi sebenarnya keponakan Dewi Perssik yang kesulitan keuangan.

Masih lekat di ingatan publik, Rosa Meldianti sempat bersitegang dengan Dewi Perssik meskipun keduanya kemudian sepakat berdamai pada 16 Juli 2019.

Penampilan Rosa Meldianti di Insert Award (Kolase TribunStyle Instagram/ rosameldianti_)

Alih-alih menyamai pendapatan sang tante, Rosa Meldianti baru-baru ini justru kepergok berurai air mata saat mengungkap nasibnya sekarang.

Momen ini berhasil terekam dalam acara Bukan Bisik Bisik yang tayang di YouTube Trans7 Official pada Selasa (10/11/2020).

Uya Kuya yang berlaku sebagai host mendadak menyentil Rosa Meldianti dengan kelakuannya di masa lalu yang pernah sesumbar diganjar honor ratusan juta sekali manggung.

“Meldi, kamu dulu pernah bilang bayaran kamu sekian juta, manggung kamu di mana-mana gitu kan, berarti kamu secara keuangan tidak ada masalah dong?” tanya Uya Kuya.

“Ada dong. Karena Meldi lebih menutupi apapun yang terjadi dan berusaha untuk keliatan nggak kenapa-napa. Mungkin ini cara Meldi menghibur diri sendiri dan menguatkan diri Meldi,” jelas Meldi.

Mengejutkan, ia mengaku sekarang terlilit masalah keuangan lantaran ada pihak yang menghalanginya tampil di TV.

Alhasil, tabungannya di bank terkuras habis hingga hanya menyisakan saldo sebesar Rp 150 ribu!

“Pasti kan ada pasang surutnya apalagi corona dan pandemi pasti job berkurang. Cuma makin sedihnya ketika di TV denger kabar Meldi diblacklist dengan seseorang.

Dari awal Meldi ke Jakarta pengin jadi seorang artis, pengin syuting, pengin tampil di televisi.

Cuma setelah Meldi tahu kabar diblacklist itu mungkin kayak ada 'Kenapa harus diblacklist?’ Padahal Meldi nggak berusaha menutupi rezeki siapapun,” kisahnya seraya menahan tangis.

“Dulu Meldi suka menggembar-gemborkan tabungan sekian ratus juta. Sebetulnya berapa kalau boleh tahu?" cecar Uya Kuya kemudian.

“Tabungan Meldi cuma Rp 150 ribu di ATM,” aku Rosa Meldianti blak-blakan.(Tribunstyle.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2Iyrz3B
via IFTTT

Rumah Nikita Mirzani Digeruduk Mau Digeruduk Soni Eranata, Tetangga Amankan Barang Berharga. Ternyata Ini Yang Terjadi

09.43

Beritaterheboh.com - Kabar rumah Nikita Mirzani akan didemo sejumlah massa rupanya membuat resah warga sekitar. Tetangga Nikita pun harus memasukkan barang berharga seperti sepedamotor dan mobil.

Alex misalnya, salah seorang warga yang rumahnya persis di depan rumah Nikita Mirzani mengaku harus memasukkan sepeda motornya dari pukul 10.00W WIB.

"Tahu (rumah Nikita Mirzani akan digeruduk) dari berita. Makanya, takut kenapa-kanapa udah masukin motor, mobil. Sampai gerbang dikuncu," kata Alex di kawasan Pesanggrahan, Ciledug, Jakarta Selatan.

Menurut Alex, warga sekitar sudah diberi informasi soal rencana adanya demo di depan rumah Nikita Mirzani dari ketua RT setempat.

"Dari pak RT sudah diimbau, disuruh persiapan aja," kata Alex menambahkan.

Seperti diketahui, Nikita Mirzani kembali bikin heboh setelah ia ikut menanggapi kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia.

Menurutnya, penyambutan Rizieq Shihab pada Selasa (10/11/2020) lalu terlalu berlebihan.

"Gara-gara Habib Rizieq pulang ke Jakarta, penyemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat, screenshot. Nah nanti banyak antek-anteknya nih mulai nih ya, nggak takut gue juga," kata Nikita Mirzani di dalam video.

Pernyataan Nikita Mirzani membuat geram pendukung Habib Rizieq, Ustaz Maaher At-Thuwailibi. Maaher pun berjanji akan menggeruduk rumah Nikita bersama dengan 800 orang anggotanya.

Hingga pukul 16.00 WIB massa yang berniat mendemo rumah Nikita Mirani belum tiba di lokasi. Namun sejumlah pasukan keamanan sudah bersiap-siap di depan gang rumah Nikita.(suara.com)




from Berita Heboh https://ift.tt/3kwznjm
via IFTTT

Nyesek! Klaster Hajatan, Satu Keluarga di Sragen Meninggal Gegara COVID-19

07.43

Beritaterheboh.com - Satu keluarga di Kaljambe, Sragen, Jawa Tengah meninggal setelah positif COVID-19. Pemerintah daerah setemmpat menyebut, acara hajatan menjadi klaster baru COVID-19 di Sragen.

Satu keluarga itu di antaranya pengantin baru L (28) dan kedua orang tuanya S (57) dan SD (60), meninggal bergantian terpapar COVID-19 pada Kamis (5/11/2020). Selanjutnya pada Jumat (6/11/2020) pemerintah setemmpat menyebut sebagai klaster hajatan.

MenurutKepala Desa Wonorejo, Edi Subagyo, hajatan tersebut disgear Sabtu (24/10/2020) lalu secara sederhana. Dua hari sebelum pesta itu, LD baru pulang dari Jakarta. Karena ada keluhan sakit, LD sempat emeriksakan diri ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyarankan agar rawat inap, namun tidak dilakukan karena akan menikah. 

Setelah pernikahan selesai, lanjut Edi, LD ikuti proses ngunduh mantu di Kota Wonogiri pada Senin (26/10/2020). Dan di perjalanan, LD mengeluh sakit dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo. Lalu disarankan untuk isolasi karena terkait Covid-19. "Selama 11 hari LD dirawat akhirnya meninggal dunia pada Kamis, 5 November 2020. Sehari setelah LD meninggal, ibunya S yang juga dirawat di rumah sakit ikut meninggal karena terpapar Corona," ujar Edi.

Pada Jumat (6/11/2020), setelah S dan LD meninggal, SD dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan karena masuk tracing kontak pasien Covid-19. Karena kondisi kesehatan yang tidak stabil, kata Edi, SD pun dirawat di RSUD Dr Soeratno Gemolong dan akhirnya meninggal pada Senin (9/11/2020). 

Setelah kejadian itu, Edi mengatakan berkoordinasi dengan seluruh perangkat RT untuk membagikan masker dari desa. "Kita langsung bergerak cepat," tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Kalijambe, IPTU Aji Wiyono menjelaskan, kejadian tersebut bukan hajatan melainkan ijab qobul yang dihadiri keluarga saja. Karena sejak pandemi, kepolisian melarang adanya keramaian. "Kedua pengantin memang bekerja di Jakarta. Mereka pulang kampung karena maua menikah,: tandasnya.

Setelah adanya kejadian itu, Dinas Kesehatan kabupaten Sragan melakukan tracing. Dan sudah ada 113 warga yang menjalani swab karena melakukan kontak erat dengan kedua mempelai dan kedua orang tuanya. "Kita laarang keras adanya keramaian," imbuhnya.(Sindonews.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/35tz9VU
via IFTTT

Boss OJK Angkat Suara Soal Uang Rp 22 M Milik Winda Earl Bisa Balik, Asalkan...

09.43

Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN



Beritaterheboh.com - Uang tabungan milik nasabah Maybank, Winda Earl sebesar Rp 22 miliar raib. Bareskrim sudah menindaklanjuti dan menjadikan Kepala Cabang Maybank Cipulir sebagai tersangka.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut jika uang tersebut bisa kembali asalkan sudah ada keputusan jika nasabah tidak bersalah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan uang tersebut bisa kembali asalkan nasabah terbukti tidak bersalah.

Dia menyebut saat ini memang kasus Maybank sedang ditangani oleh hukum.

"Jadi kami dengan sangat hati-hati memberikan statement ke masyarakat. Kami sudah lihat, kami sudah masuk. Mohon tunggu, ndak enak kalau mendahului penegak hukum," kata Wimboh dalam rapat dengan DPR, Kamis (12/11/2020).

Menurut dia, laporan Maybank dan nasabah ke pihak kepolisian mengindikasikan ada suatu hal yang harus diselesaikan.

"Tetapi kami yakin, ini akan objektif dan transparan. Pasti ini kalau nasabah tidak bersalah ya pasti uangnya kembali," jelasnya.

Lembaga Jaminan Simpanan (LPS) menyatakan, kasus itu tak masuk ranah penanganan LPS. Dalam artian, uang tabungan Winda yang hilang itu tak bisa dijamin/diganti LPS.

"LPS tidak menangani kasus seperti itu. LPS menangani bank yang bermasalah. Bukan kasus individu seperti itu," ungkap Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa kepada detikcom, Selasa (10/11/2020).

Dia menilai, kasus yang menimpa Winda masuk kategori fraud atau penipuan secara individual, sehingga bukan kasus yang menimpa keseluruhan bank.

"(Kasus Maybank) Saya melihatnya fraud," ujar Purbaya.

Sebagai Ketua LPS, ia mempertanyakan prosedur yang dijalankan Maybank. Menurutnya, Maybank seharusnya bisa menyelesaikan kasus yang sudah bergulir selama 6 bulan itu dengan cepat.

"Yang patut dipertanyakan adalah mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apakah ada kelemahan prosedur? Saya rasa Maybank bisa selesaikan hal tersebut dengan cepat. Mereka harus investigasi, dan cari kesalahannya di mana, kalau ada. Kemudian perbaiki," tuturnya.(detik.com/artikelasli)



from Berita Heboh https://ift.tt/3kkYGFa
via IFTTT

Viral Dugaan Pemilihan Ketua OSIS Berbau SARA, Ini Tanggapan Kepsek SMA 6 Depok

08.43

Beritaterheboh.com - Viral soal pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMAN 6 Depok yang diduga berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). Akibatnya dilakukan pemilihan ulang di sekolah tersebut.

ECP, siswa yang semula terpilih pun harus menelan kenyataan ketika dilakukan pemilihan ulang. Kabar ini ramai di sosial media twitter. Akun @Donny5cm memposting tangkapan layar berisi percakapan dan penjelasan dari persoalan tersebut.

Akun tersebut menjelaskan soal kinerja ECP yang bagus dan mendapat dukungan dari banyak orang. Namun ada sejumlah oknum yang tidak menerima hasil pemilihan tersebut hanya karena ECP berstatus non-muslim.

Sementara itu, melansir dari akun sosial media instagram ECP. Dalam postingan terbarunya ia mengatakan dengan lapang dada dan ikhlas hati mundur dari Pemilihan Calon Ketua OSIS SMA Negeri 6 Depok Periode 2020-2021.

“Selamat Malam Semuanya, Sebelumnya Terimakasih Kepada Teman”, Kakak Kelas”, Alumni, Bapak Ibu Guru atas semua dukungan doa,support bahkan membantu secara langsung baik dengan cara mempromosikan, mengorbankan waktu dan sumbangsih pemikirannya. Evan minta maaf kalau evan harus mengambil keputusan dengan berlapang dada dan ikhlas bahwa Evan harus mundur dari Pemilihan Calon Ketua OSIS SMA Negeri 6 Depok Periode 2020-2021, karena terdapat prinsip-prinsip yang tidak sesuai untuk melakukan pemilihan ulang. Evan juga minta maaf karena tidak bisa mewujudkan Harapan dari teman” yang sudah mendukung, biarlah ini menjadi pelajaran agar lebih baik kedepannya dan bagi Teman” yang masih bertahan Selamat Berjuang. Akhir kata dari saya. Salam Keadilan, Salam Persatuan, dan Salam Perjuangan. Hidup Pendidikan Indonesia! Terimakasih,” tulis ECP dalam postingannya.

Kepala Sekolah SMAN 6 Depok, Abdul Fatah, mengaku sudah menerima dan menyebut kabar tersebut adalah isu. Menurut dia, kronologis bermula ketika pemilihan Calon Ketua Osis di SMAN 6 Depok menggunakan sistem daring (online) imbas dari pandemi Covid-19.

Saat itu memang tidak dilakukan ujicoba sehingga terjadi masalah dan akhirnya direncanakan pemilihan ulang.

“Itu isu sebenarnya, yang saya tahu itu pada saat pemilihan pertama itu kan menggunakan sistem online. Nah onlinenya itu kan gak diuji coba dulu, sehingga langsung dipakai. Ternyata pada saat pelaksanaan trouble,” kata Abdul Fatah.

Namun dirinya tidak menjelaskan secara rinci terkait permasalahan pada sistem pemilihan daring yang dimaksud. “Iya pada saat pemilihan itu ada masalah. Itu nanti tanya panitia ya, kalau saya tahunya gitu,” katanya.

Dia pun kemudian menindaklanjuti permasalahan tersebut akhirnya seluruh jajaran panitia pemilihan serta para kandidat pun menggelar rapat bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Hasil dari rapat tersebut, disepakati bersama dan diputuskan untuk dilakukan pemilihan ulang.

“Saya jawab begini kalau memang itu hasil keputusan bersama, saya pikir itu tidak masalah. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan seperti itu. Kalau sampai ada yang dirugikan jangan, tapi kalau semuanya menerima ya silahkan,” katanya.

Dia mengaku kaget saat pertama kali mendengar persoalan yang menyangkut sara tersebut terjadi pada sekolah yang dipimpinnya.

“Kemudian saya kaget juga sampai dengar seperti itu (SARA), luar biasa itu saya kenapa bisa ada isu itu. Sedikit pun tidak ada mengarah kesana (sara), saya yang bertanggung jawab,” ucapnya.(Inews.id)



from Berita Heboh https://ift.tt/3pltmd4
via IFTTT

Anaknya Diputus Cinta karena Naik Supra, Aksi Orang Tua Ini Tak Terduga

08.43

Beritaterheboh.com - Belakangan ini, fenomena motor trail yang kian populer di kalangan muda-mudi seolah makin menjadi-jadi.

Bak obat ganteng, konon kehadiran motor ini bisa berpengaruh dalam urusan asmara, lho. Setidaknya itulah yang tersirat dalam unggahan yang satu ini.

Viral di media sosial, curhatan warganet yang kandas hubungan asmaranya karena urusan motor.

Unggahan tersebut dicuitkan oleh akun Twitter yang bernama @jawafess, hari ini (11/11/2020).

Dalam unggahan tersebut, ada orang tua yang mengaku terpaksa membelikan anaknya motor trail usai cintanya kandas.

"Untuk perempuan yang putus sama anakku cuma karena motornya Honda Supra, lihat anakku sekarang aku belikan KLX, jontor nggak kamu?" tulis warganet pada postingan tersebut.

Entah serius atau berupa candaan, unggahan ini mengundang rasa heran di kalangan warganet. Beberapa dari mereka heran tentang adanya orang yang memilih pasangan berdasar jenis tunggangan. Berikut beberapa cuitan di antaranya.

"Seh usum ta wong wadon mandang wong lanang lewat motore (Masih musim to cewek memilih pasangan berdasarkan motor)?" kata @naaaddddsalllll.

"Apa masih ada orang pacaran berdasar merk motor kadang heran dgn pemikiran semacam ini Norak sumpah Kalok aku sih bisa motoran sendiri punya motor sendiri peduli amat sama merk motor orang lain," kata @namintan.

"Tak dadi pacarmu ae pak (Biar aku jadi pacarmu aja, pak)," tulis @Ayuu_triutami (suara.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/3pk6VF9
via IFTTT

Viral Kisah Istri Akhiri Hubungan Rahasia Suami dan Pelakornya dengan Cara Cerdas Bak Detektif

07.43

Beritaterheboh.com - Mengetahui pasangan kamu mempunyai WIL merupakan cobaan terberat dalam hidup. Kamu pasti akan merasa terpukul dan merasa dikhianati. Berbagai cara pun dilakukan untuk membongkar dan mengakhiri hubungan tersebut.

Seperti yang sedang viral di Facebook, wanita dengan akun Maria Nik di grup New KBM (Komunitas Bisa Menulis) mengungkapkan bagaimana dia menelusuri sosok WIL suaminya hingga mengakhiri hubungan rahasia tersebut. 

Maria berbagi trik 'cerdas' mengakhiri hubungan tersebut tanpa dia harus melabrak pelakor atau WIL suaminya secara langsung.

"Cara Mengakhiri Perselingkuhan. Aku seorang istri yang pernah diselingkuhi suami. Setelah ketahuan, suami minta ampun berkali-kali dan berjanji nggak akan mengulangi perbuatannya. WIL nya itu janda satu anak. Pernah juga kuhubungi wewe itu, eh, ngotot sok manis-manis dia bilang dia nggak ada hubungan, aku cuma salah sangka katanya. Tapi apakah segampang itu aku percaya keduanya? Tidaklah sayangku!" tulis Maria Nik (9/11/2020) di Facebook New KBM. Unggahan Maria ini hingga kini sudah disebarkan ulang lebih dari 780 kali dan disukai lebih dari 10 ribu pengguna Facebook.

Wolipop mengonfirmasi pada Maria Nik soal kisah yang diunggahnya ke Facebook ini. Berikut detail cerita bagaimana Maria membuat suami dan WIL sang suami 'mengakhiri' hubungan mereka.

1. Ketik namanya (nama WIL pasangan) di Google, nah keluar data, pasti akan keluar data apa aja. Daftar pemilih waktu pemilu, universitas tempat dia kuliah dulu, akun medsosnya apalagi, pasti nongol.

2. Buat akun palsu. Paling ampuh akun jualan. Kumulai dari nge-add semua orang yang terkait dengannya. Sampe sekolah anaknya dapat. Akun guru-guru anaknya pun jadi temenku semua.

3. Rajin-rajin upload jualan, biar gampang interaksi, ada bahan obrolan. Kalau ada yang nyangkut mau beli produk, ku bilang inbox. Nanti di inbox baru kubilang, stock abis. Karena kan aku gak ada jualan apa barang sepotong pun. Nggak pasang foto asli, karena tu cewek tau fotoku.

4. Ku-add juga akun saudara, ibu, kakak, bapaknya, mantan mertuanya juga, dan juga semua rekan kantor hingga atasannya, pokoknya siapa aja yang bisa nyangkut.

5. Setelah semua akun orang dekatnya sudah berteman, baru ku-add akun Instagram dan Facebooknya tu wewe. Kenapa dia yang terakhir? supaya dia yakin kita ini orang yang udah dekat juga sama orang-orang di sekitar dia. Jadi gak akan curiga. Nah dia langsung accept tuh.

6. Lalu baik-baiklah sama maknya. Mulailah, kurayu-rayu maknya. Koment-koment cantik di akunnya, ku bilang cucunya cantik lah. Kubilangnya maknya pantes pake ini pake itu. Sakit rasanya muji-muji anak WIL suami, iya sakit banget. Tujuannya apa? Ada nih entar.

7. Mulai rayu dia untuk nerima pemberian kita. Aku waktu itu bilang, aku punya dress salah beli punya anakku, kayaknya cocok buat cucunya, gak usah bayar kukirim gratis dari pada gak kepake. Kebayang kan senangnya tuh nenek. Dikirimlah alamat cucunya. Artinya alamat tuh pelakor dong. Dapat!

8. Cuss, kirim barang, dapat alamatnya. Dapat pula siapa tetangga-tetangganya. Gampang, ketik aja nama komplek rumahnya di Google Map, nanti tetangga-tetangganya yang suka upload foto disertai tag alamat pada nongol semua tuh. Kebetulan aku sulit datang langsung karena aku tinggal di Jakarta dan wewe itu di Sumatra.

Maria menjelaskan jika ia tidak pernah berinteraksi langsung dengan pelakornya, tapi cukup dengan orang-orang di sekitarnya.

"Nah, setelah semuanya dapat, mulailah teror. Pakai nomor telepon lain, kirim wa atau DM ke si gombel ini. Suatu hari, orang di komplek dekat rumahnya posting, hujan gede.

Kukirim chat. "Hey, pelakor. Jemuran udah lo angkat belom? hujan gede tuh! "Mba, kok tau hujan sih!" "Ha ha cat rumah lo aja gw tau warnanya. Tanaman di pekarangan lo aja gw tau," jawabnya.

Pelakor itu mulai kebakaran jenggot ketika mengetahui semua informasi yang diketahui Maria. Dan Maria pun mulai membongkar kelakuan suaminya dengan si pelakor.

"Ha ha mulut kalian itu gak bisa dipercaya. Emang saya gak tau, waktu suami saya ke Bandung, lo juga di Bandung. Waktu suami saya ke Bali, lo juga di Bali? Mulut lo ama suami saya sama aja mba, ampun-ampun nyatanya tetap bermain di belakang saya," tulisnya.

WIL suami Maria pun mulai panik. Dia awalnya membantah semua tuduhan Maria. Dia juga mengaku kalau suami Maria lah yang menghubunginya terlebih dahulu.

"Kalau kamu gak nanggapin lagi kan gak bakalan jadi. Emangnya kamu diculik? Kagak kan? Kamu dengan senang hati toh mengikuti ajakan dia?" begitu Maria menjawab perkataan WIL suaminya.

Sang WIL pun yang tak bisa berkata-kata lagi, kemudian mengancam akan melaporkan Maria ke polisi. "Saya aduin lho mba, kalau mba neror saya lagi. Haha, aduin aja. Emang mba berani?" begitu bunyi ancaman tersebut.

Namun Maria tak pantang menyerah. Dia malah semakin berani meneror WIL suaminya. Dia menakut-nakuti sang pelakor dengan membuat pernyataan bahwa dirinya seolah-olah tahu di mana anak sang pelakor berada.

"Hey, pelakor, udah ngadu belum? Kok suami saya anteng-anteng aja tuh. Btw, jaga anakmu ya. Bisa-bisa selesai trip, gak nyampe rumah," begitu dia menulis. Maria bisa mengetahui soal anak sang pelakor karena dia sudah 'berteman' di media sosial dengan guru anak tersebut.

Sontak, pelakor itu langsung terkejut dan tak mengira jika Maria mengetahui anaknya sedang pergi wisata. "Lho, kok mba tau anak saya lagi trip?" begitu tanyanya. "Apa sih yang saya gak tau tentang lo. Senin lalu anak lo jadi petugas upacara aja gw tau. Berapa hari lalu teman kantor lo si A ulang tahun, gw juga tau," balas Maria.

Maria juga mengungkapkan pada si pelakor kalau dia tahu detail tentang teman dan atasannya tersebut di kantor. "Ohya atasan kamu di kantor, waktu jumat pake kemeja warna putih kan. Lo mau gw aduin ke dia kalau lo beberapa bulan lalu itu ijin gak masuk bukan karena sakit tapi karena pergi keluar kota ama suami saya?!" begitu dia mengirimkan pesan teror pada sang pelakor suaminya

Sang pelakor pun semakin panik dan takut. Akhirnya kata Maria, sejak saat itu suaminya tak pernah lagi pergi keluar kota tanpa dia tahu jelas urusannya. Suaminya juga tak pernah lagi mengunci ponselnya.

"Mungkin ituh cewek ngadu, mungkin juga tuh cewek takut jadi gak mau komunikasi lagi. Mungkin juga suami jadi tobat beneran. Aku pura-pura gak tau apa-apa. Sampai sekarang. Yang jelas hatiku puas, memisahkan mereka dengan cara menciptakan ketakutan," tulisnya.

Dalam kisahnya, Maria mengaku tak khawatir jika dia benar-benar dilaporkan ke polisi. Karena dia sendiri juga sudah mempersiapkan semua bukti perselingkuhan mereka, mulai dari video dan foto keduanya.(detik.com/artikelasli)



from Berita Heboh https://ift.tt/3nmommR
via IFTTT