Diajak Suami Hadiri Pameran Brand Fashion Kenamaan, Maia Estianty Pakai Jaket Kece Berharga Selangit - Tribunnews

Diajak Suami Hadiri Pameran Brand Fashion Kenamaan, Maia Estianty Pakai Jaket Kece Berharga Selangit - Tribunnews

15.08

TRIBUNNEWS.COM - Tak lama setelah nyoblos, Maia Estianty langsung terbang ke Shanghai, Tiongkok.

Bersama sang suami, Maia Estianty menghadiri pameran brand fashion kenamaan, Chanel yang bertajuk Mademoisell Prive di Shanghai.

Hal itu diketahui dari unggahan Maia Estianty di akun Instagramnya pada Kamis (18/4/2019).

"Nyonyah dan suaminya mau ngedatengin acara @chanelofficial di Shanghai," tulisnya di akun Instagram @maiaestiantyreal.

Istri Irwan Mussry ini pun membagikan momen bersama suaminya setibanya di sana.

Tampak dalam foto tersebut, Maia mengenakan jaket hitam dengan aksen rumbai-rumbai pada ujungnya.

Jaket tersebut ternyata merupakan rancangan rumah mode Chanel.

Halaman Selanjutnya

Let's block ads! (Why?)

http://bit.ly/2Dm4KL4

[Update] Real Count KPU Pilpres 2019: 1,72 Persen Suara

14.53

*Update Real Count KPU Pilpres 2019 per 19 April 2019 Pukul 13:01

Pemilu 2019 telah diselenggarakan 17 April 2019 kemarin. Setelah memantau quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai merilis hasil sementara real count penghitungan suara Pilpres 2019.

Hingga pukul 13:01, KPU sudah menerima data 14.023 dari 813.350 TPS seluruh Indonesia atau 1,72% dari total suara. 

Berikut ini hasil sementara Real Count KPU:

01. Joko Widodo - Ma'ruf Amin 55,81% (1.494.890 suara)

02. Prabowo Subianto - Sandiaga Uno  44,19% (1.183.695 suara)


Pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk sementara unggul cukup jauh di provinsi Jawa Tengah dengan meraup (sementara) 407.660 suara, mengalahkan Prabowo-Sandi yang baru meraih 142.498 suara.

Paslon 01 juga sementara unggul di wilayah Jawa Timur dan Bali. Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandi unggul untuk sementara di provinsi Sumatera Barat dengan raihan (sementara) 75.750 suara, berbanding 11.946 suara milik Jokowi-Ma'ruf.

Di Sumatera Selatan dan Gorontalo, paslon nomor urut 02 ini juga memimpin sementara.

Untuk memantau real count Pemilu 2019, silakan kunjungi website resmi KPU: pemilu2019.kpu.go.id

Sebelumnya diungkapkan, hasil final real count KPU akan diumumkan pada 22 Mei 2019.

5 Fakta Aksi Vandalisme Berkonten Pornografi di Dua Masjid Lebak Bulus

14.43
Tiang di Masjid Jami Al.Hikmah, Lebak Bulus Jakarta Selatan, sudah dibersihkan setelah dicoret-coret orang tak dikenal,
JAKARTA, itabohai.com- Aksi vandalisme terjadi di dua masjid di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yakni, di Masjid Jami' Al-Hikmah dan Masjid Jami' Nurul Falah, Jalan Karang Tengah Raya pada Kamis (18/4/2019).

Aksi tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan. Di Masjid Jami' Nurul Falah, aksi vandalisme terjadi pukul 04.00, sedangkan di Masjid Jami Al-Hikmah  pukul 04.22 WIB.

Letak kedua masjid tersebut juga berdekatan dengan jarak sekitar 1 kilometer.

Berikut 5 fakta kasus vandalisme di dua masjid di Lebak Bulus yang dirangkum Kompas.com.

1. Pelaku datang seorang diri

Berdasarkan keterangan saksi di Masjid Al Hikmah, saat itu ada seorang pria datang ke masjid yang kondisinya saat itu sedang ramai.

"Saat itu kondisi lumayan ramai. Dia (pelaku) jalan dengan santai dan menggambar di dua titik lalu pergi," kata saksi mata, Baihaki saat ditemui di lokasi, Kamis.

Sementara itu, di Masjid Jami' Nurul Falah, pelaku juga datang seorang diri menggunakan sepeda motor. Motor itu ia parkirkan di depan masjid.

"Posisi saya ada di dalam Masjid. Pas saya nengok ke selatan, saya lihat ada orang lagi milok," ujar Mansur, penjaga masjid.

2. Pelaku tidak peduli aksinya diketahui warga

Di Masjid Jami' Nurul Falah, Mansur mengatakan, pelaku malah menghampirinya. Saat itu, Mansur ingin memanggil teman-temanya yang ada di dalam masjid.

"Dia menghampiri saya dibilang 'Mau marah ya?' Sambil bentak saya," kata Mansur.
Mansur pun gentar dan membiarkan pelaku melakukan aksi coret-coretnya. Setelah sekitar dua menit, pelaku pergi menggunakan sepeda motornya.

Sementara itu, Rusdi pemilik warung di depan Masjid Al-Hikmah mengatakan, saat pelaku beraksi, teman Rusdi memergoki aksi pelaku tersebut.

Namun bukannya pergi, pelaku malah menanggapi teguran teman Rusdi.
"Lagi ngapain? 'Kalau berani, sini lu' kata temen saya," kata Rusdi.
Pelaku sempat mengucapkan takbir sebelum akhirnya pergi menggunakan sepeda motornya.

3. Coretan berkonten pornografi

Baik di Masjid Jami' Al-Hikmah dan Masjid Jami' Nurul Falah, pelaku sama-sama mencoret-coret dengan konten pornografi menggunakan pilok berwarna merah.

Di Masjid Jami' Nurul Falah, pelaku mencoret-coret di pintu, tembok, dan tiang di teras masjid. Begitu pula di Masjid Jami' Al-Hikmah.
Pelaku tidak lama dalam beraksi, hanya sekitar dua hingga lima menit lalu langsung pergi meninggalkan masjid.

4. Aksi vandalisme diduga oleh orang yang sama

Berdasarkan keterangan saksi dari kedua masjid tersebut, pelaku aksi vandalisme memiliki ciri-ciri hampir sama.
"Ciri-ciri memakai helm full face merah, jaket hitam, dan celana pendek blue jeans," kata Baihaki, saksi mata di Masjid Al-Hikmah.

Sementara itu, Mansur yang merupakan penjaga Masjid Nurul Falah mengatakan, pelaku vandalisme di masjid tersebut memiliki tinggi 170 sentimeter dan menggunakan helm model full face.
"Dia pakai helm ketutup, saya lupa dia pakai jaket atau tidak. Dia cuma bawa pilok," ujar Mansur.

5. Aksi pelaku tertangkap CCTV

Dalam rekaman kamera CCTV yang terpasang di Masjid Jami' Al-Hikmah, pelaku datang seorang diri menggunakan sepeda motornya dan memarkirkan di depan masjid.

Dia pun langsung masuk ke dalam masjid tanpa terburu-buru dan mencoret tembok dan tiang masjid dengan pilok berwarna merah dengan coretan berbau pornografi.

Usai mencoret, aksi pelaku diketahui dalah satu warga yang berada di dalam masjid. Warga terlihat menunjuk-nunjuk sambil menegur pelaku. Namun, pelaku tidak mempedulikan warga tersebut dan keluar dari masjid.

Sementara itu, Kapolsek Cilandak Kompol Kasto Subki mengatakan, pihaknya sudah memeriksa kamera CCTV itu dan hingga kini masih kasus itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"CCTV sudah diperiksa. Terduga satu orang," kata Kasto.

[KLARIFIKASI] Metro TV Ralat Tayangan "Quick Count" yang Menangkan Prabowo-Sandi

14.43
Tampilan kekeliruan hasil quick count sementara dari enam lembaga survey yang bekerja sama dengan Metro TV, 
itabohai.com - Polemik mengenai hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 muncul di masyarakat. Apalagi, ada juga yang memasang video saat sebuah tayangan televisi memperlihatkan hasil berbeda.

Sebuah video yang beredar di media sosial menjadi viral karena memperlihatkan tayangan di Metro TV pada Rabu (17/4/2019) yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil quick count yang ditayangkan dalam siaran langsung itu terlihat berasal dari sejumlah lembaga survei.

Metro TV kemudian mengklarifikasi mengenai penayangan quick count yang memenangkan Prabowo.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, seorang warganet mengunggah video yang menampilkan tayangan live event Pemilu Serentak 2019 di Metro TV pada pukul 15.11 WIB, Rabu (17/4/2019).

Dalam tayangan itu, muncul dua grafis penghitungan suara dari enam lembaga survey yang bekerja sama dengan Metro TV, yakni LSI Denny Ja, Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking, SMRC, dan Voxpol.

Keenam grafis memperlihatkan keunggulan Prabowo-Sandiaga atas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam penghitungan cepat.

"Prabowo menang, bro, aslinya Prabowo menang," ujar warganet dalam video.

"Habis ini kita lihat betapa kagetnya para pembicara ini. Itu memberi kode suruh ubah, kita lihat ya," ujar dia.

Selain itu, pada grafis pertama, si perekam video ini sempat ada perhatian khusus terhadap nama lembaga yang terpampang dengan logo enam lembaga yang terlihat tidak selaras.

"Aneh, kita lihat, nah, nah, enggak kebaca katanya," ujar warganet.

Menanggapi hal itu, pihak Metro TV langsung memberikan klarifikasi atas kesalahan teknis (technical error) pada penayangan hasil sementara quick count yang disiarkan itu.

"Kami klarifikasi sekitar pukul 15.12 WIB terjadi technical error atau kesalahan teknis pada penayangan hasil sementara hitung cepat, sehingga ada perbedaan data grafis dengan election ticker yang muncul di layar," ujar presenter Metro TV, Kevin Egan pada Rabu (17/4/2019), pukul 21.56 WIB.

Kemudian, Metro TV juga mengklarifikasi mengenai rekapitulasi grafik hasil penghitungan suara sementara dari enam lembaga tersebut. Berikut hasil hitung cepat sementara:

Indo Barometer:
(01) 54,35 persen
(02) 45,65 persen

Charta Politika:
(01) 54,46 persen
(02) 45,54 persen

SMRC:
(01) 54,83 persen
(02) 45,17 persen

LSI Denny Ja:
(01) 55,61 persen
(02) 44,39 persen

Poltracking:
(01) 55,26 persen
(02) 44,74 persen

Voxpol:
(01) 56,16 persen
(02) 43,84 persen

Heboh Hasil Quick Count Pilpres 2019, Direktur Charta Politika Bungkam Fadli Zon Hingga Tantang Begini

14.13

Beritaterheboh.com - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan tantangan kepada elite politik Partai Gerindra, Fadli Zon.

Tantangan tersebut terkait kabar adanya kecurangan yang dilakukan dalam perhitungan hasil quick count Pilpres 2019.

Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya.

Yanuar menantang Fadli Zon untuk mundur dari politik apabila nantinya dari hasil real count KPU, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 lebih unggul dibandingkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.

"Khan ngelantur sepihak terus nih ttg QC, diajak buka data mentah pun dihadapan publik gak ada yg mau, ya udah saya ajak @fadlizon bernazar... Kalo real KPU 02 unggul saya berhenti jadi polster, kalo 01 yg unggul anda mundur dari politik... Gimana?" cuit Yunarto Wijaya.


' Seperti diketahui sebelumnya hasil quick count dari beberapa lembaga survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dari pasangan Prabowo-Sandiaga.

Terkait hal tersebut, Fadli Zon memberikan tanggpan bahwa timnya akan bertumpu pada real count.

"Kita akan bertumpu pada real count. Kami masih sangat optimis. Laporan2 masuk dari daerah-daerah," tegas dia, dikutip TribunPalu.com dari acara 'Presiden Pilihan Rakyat' di TvOne, Rabu (17/4/2018).

Dalam acara tersebut, Fadli Zon bahkan sempat membahas adanya sejumlah kecurangan yang dilakukan pada pelaksanaan Pemilu 2019.

Tak hanya Fadli Zon, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto juga mengungkapkan adanya kecurangan yang terjadi di tingkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten hingga kota dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal tersebut ia ungkapkan saat deklarasi kemenangan kedua.

Bahkan Prabowo juga mengungkapkan dirinya telah mempunyai banyak bukti kecurangan yang dilakukan.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan seluruh Kota Indonesia," ujar Prabowo.

Berbeda dengan Prabowo, Jokowi tidak melakukan deklarasi kemenangan, meskipun telah diketahui bahwa saat ini berdasarkan hasil quick count, Jokowi-Maruf lebih unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.

Lewat acara Live Event Pemimpin Terpilih di Metro TV News, Jokowi mengungkapkan alasannya terkait hal tersebut.

"Kemarin itu pernyataan bapak tidak soal kemenangan, klaim kemenangan, euforia kemenangan dan lain-lain. Itu kenapa, Pak?" tanya presenter Aviani Malik, dikutip dari Kanal YouTube Metrotvnews.

"Karena yang pertama quick count itu baru berjalan kemarin kira-kira 70% jadi kita jangan mendahului lah sebuah kehendak."

"Meskipun sekarang ini quick count sudah 100% dan memenangkan Jokowi-Maruf Amin 54,5% dan Prabowo-Sandi 45,5% tetapi kita harus sabar."

"Harus sabar menunggu hasil penghitungan resmi real acount dari KPU sebagai penyelenggara pemilu."

"Harus kita tunggu dari hasil penghitungan KPU," ungkap Jokowi.



Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Heboh tentang Hasil Quick Count Pilpres 2019, Direktur Charta Politika Tantang Fadli Zon,

from Berita Heboh http://bit.ly/2ZuTPIm
via IFTTT

Fakta Menyelupkan Ke Tinta Ungu Seusai Memilih

13.37
Tangancelup, tinta pemilu



Fakta Menyelupkan Ke Tinta Ungu Seusai Memilih


Kutulis - Jari bertinta ungu sangat identik dengan Pemilihan Umum (Pemilu). Setelah mencoblos kandidat pilihan di bilik suara, Anda pasti diminta untuk mencelupkan jari ke tinta ungu oleh petugas TPS (Tempat Pemungutan Suara). Ini dilakukan agar tidak ada yang mencoblos dua kali.

Namun, sebenarnya dari mana sih awalnya celup tinta setelah memilih ini, dan manakah negara yang melakukan hal ini juga?

Dirangkum dari berbagai sumber, celup jari ke tinta ungu dipelopori oleh India pada 1962 setelah pada pemilu demokratis pertama pernah kecolongan dan mengalami masalah serius terkait pencurian identitas.

India kala itu menggunakan tinta khusus pemilu yang berasal dari perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd. Dilansir dari Tribun News, perusahan ini juga mengimpor tinta ke beberapa negara seperti Malaysia, Turki, hingga Britania Raya (United Kingdom). Setelah India menerapkan metode celup tinta ungu, negara lain seperti Malaysia, Turki, Mesir, Filipina, Afganistan, dan Indonesia menerapkan cara ini.

Indonesia melakukan celup tinta setelah memilih awalnha pada tahun 1995 ketika memasuki Orde Baru dan mulai memilih secara demokrasi.

Bahan pembuatan tinta pemilu

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenper), tinta sidik jari pemilu memiliki beberapa spesifikasi khusus seperti memiliki daya lekat kuat pada kuku atau lapisan kulit air, tidak mudah terhapus air, air sabun maupun cairan mengandung klorin. Tinta pemilu ini juga mengandung senyawa Perak Nitrat ynag membantu warna apda lapisan kutikula pada kuku dan juga pada epidermis kulit.

Dirangkum dari berbagai sumber, celup jari ke tinta ungu dipelopori oleh India pada 1962 setelah pada pemilu demokratis pertama pernah kecolongan dan mengaluga mengimpor tinta ke beberapa negara seperti Malaysia, Turki, hingga Britania Raya (United Kingdom). Setelah India menerapkan metode celup tinta ungu, negara lain seperti Malaysia, Turki, Mesir, Filipina, Afganistan, dan Indonesia menerapkan cara ini.

"Warna biru akan pudar atau hilang dengan sendirinya seiring dengan tumbuhnya lapisan kutikula atau epidermis kulit baru," papar keterangan Kemenper dalam situs resminya. Tinta pemilu biasanya akan hilang dalam waktu satu sampai tiga hari. Penggunaan senyawa perak nitrat (AgNo3) sebenarnya memiliki risiko untuk kesehatan kulit. Selain menyebabkan iritasi kulit dan mata (jika terpecik), dalam jangka waktu panjang senyawa ini dapat memengaruhi sistem saraf.

Kemenper bekerja sama dengan Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang untuk melakukan penelitian dan uji coba pembuatan tinta pemilu menggunakan bahan dasar gambir (Uncaria gambir (hunter) Roxb) dan dikombinasikan dengan zat warna alami seperti inai atau henna. Gambir merupakan bahan tinta yang bagus karena mengandung tanin yang mampu berikatan dengan protein. Selain itu, tanin juga berfungsi sebagai anti bakteri.

Dengan demikian, Kemenper mengklaim bahwa tinta pemilu yang kita gunakan berasal dari zat warna alami yang aman dan ramah lingkungan.

Bila Anda pernah mendengar bahwa tinta pemilu bisa menghalangi sahnya wudhu jika akan sholat, anda tidak perlu khawatir karena bahan yang digunakan bukan cat seperti kutek dan tidak menghalangi air wudhu di jari.

Kemenper juga menyebutkan, tinta pemilu gambir yang digunakan di Indonesia telah mendapat Sertifikat Halal dari LPPOM MUI. Inilah salah satu persyaratan untuk bisa menggunakan tinta pada saat pemilu.

Artikel ini juga sudah terbit di Kompas.com yang berjudul "Seluk Beluk Tinta Ungu Pemilu, dari India Hingga Bersertifikasi Halal".
Penulis: Gloria Setyvani Putri.

Hasil 13 Ribu TPS Sudah Masuk, Ini Data Real Count KPU

12.57

Beritaterheboh.com - Penghitungan suara terus dilakukan KPU. Pada siang hari ini, sudah ada data dari 11 ribu TPS yang masuk.

Diihat redaksi, Jumat (19/4/2019), pada pukul 12.42 WIB sudah masuk data 13.705 dari TPS (1.68501%). Diketahui total ada 813.350 TPS pada Pemilu 2019.


Berikut real count semetera seperti dilihat dari situs KPU:
- Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mendapatkan 1.460.232 (55,79%)
- Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan 1.157.239  (44,21%).


Sebagaimana diketahui, rekapitulasi akhir KPU secara nasional rencananya akan keluar pada Rabu (22/5) nanti.


Terkait Situng di situs KPU ini, sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman menuturkan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dimasukkan ke formulir C1. Kemudian, formulir itu akan dimasukkan ke Situng oleh KPU kabupaten/kota untuk dipublikasikan.

"KPPS-KPPS sudah selesai menghitung, lalu memasukkan formulir C1, kemudian formulir C1 yang dikirim ke KPU kabupaten/kota, lalu di-scan masuk ke dalam server kita dan dipublikasikan, itu Situng," ujar Arief di Rutan Cipinang, Jaktim.(*)



from Berita Heboh http://bit.ly/2UrI8yc
via IFTTT