Judul : Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi
link : Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi
Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi
Beritaterheboh.com - Angkie Yudistia tampak sudah terbiasa tampil di depan publik. Kendati memiliki keterbatasan dalam berbicara, ia luwes saja menjelaskan soal kegiatannya diiringi gerakan isyarat.Ia kini menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo. Dari tujuh sosok kalangan milenial yang diangkat, perempuan usia 32 ini merupakan satu-satunya penyandang disabilitas.
Menjadi difabel tak menghambat ruang gerak dan kreativitas Angkie. Terbukti sejak usia pertengahan 20 tahun, ia mulai merintis kepiawaian menulisnya melalui beberapa buku.
Tapi ini tak mudah. Di tengah perjalanan, perempuan kelahiran Medan 5 Juni 1987 ini tak luput dari perundungan juga diskriminasi.
Angkie kecil mulanya masih bisa mendengar. Tapi saat usia 10 tahun, ia berangsur kehilangan pendengaran. Angkie mengaku sempat terguncang saat itu, tapi lantas bangkit dan memutuskan untuk menempuh pendidikan di sekolah umum.
Sekalipun pernah merasa bahwa masa remaja dia kurang menyenangkan juga tak percaya diri, tapi dukungan sang ibu menguatkan.
Jokowi mengenalkan Angkie dalam pengumuman soal staf khusus pada Kamis sore (21/11). "Angkie Yudistia, umur 32 tahun," katanya.
Angkie pun tampak sudah terbiasa tampil di depan publik. Kendati memiliki keterbatasan dalam berbicara, ia luwes saja menjelaskan soal kegiatannya diiringi gerakan isyarat.
Ia kini menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo. Dari tujuh sosok kalangan milenial yang diangkat, perempuan usia 32 ini merupakan satu-satunya penyandang disabilitas.
Menjadi difabel tak menghambat ruang gerak dan kreativitas Angkie. Terbukti sejak usia pertengahan 20 tahun, ia mulai merintis kepiawaian menulisnya melalui beberapa buku.
Tapi ini tak mudah. Di tengah perjalanan, perempuan kelahiran Medan 5 Juni 1987 ini tak luput dari perundungan juga diskriminasi.
Angkie kecil mulanya masih bisa mendengar. Tapi saat usia 10 tahun, ia berangsur kehilangan pendengaran. Angkie mengaku sempat terguncang saat itu, tapi lantas bangkit dan memutuskan untuk menempuh pendidikan di sekolah umum.
Peran Sang Ibu
Sekalipun pernah merasa bahwa masa remaja dia kurang menyenangkan juga tak percaya diri, tapi dukungan sang ibu menguatkan. Angkie menjadi kian hari lebih berani dan mencoba pelbagai hal.
Salah satunya, menulis buku. Beberapa bukunya berisi cerita inspiratif di antaranya 'Perempuan Tunarungu Menembus Batas' dan 'Setinggi Langit'. Melalui karyanya tersebut ia menyuarakan hak-hak kelompok disabilitas.
Lulusan London School of Public Relations ini juga terlibat aktif di pelbagai kegiatan sosial dan Yayasan Tunarungu Sehjira sejak 2009. Angkie menyadari, kelompok disabilitas harus mendapatkan kesamaan hak dengan warga lain. Dan ini didapat harus dengan diperjuangkan.
Itu sebab pula ia lantas mendirikan sebuah perusahaan bertajuk Thisable Enterprise. Melalui lembaga tersebut Angkie membikin wadah untuk memberdayakan penyandang disabilitas di bidang ekonomi kreatif.(CNNIndonesia.com)
from Berita Heboh https://ift.tt/37pM6PC
via IFTTT
loading...
Demikianlah Artikel Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi
Sekianlah artikel Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sosok Angkie Yudistia, Penulis Tunarungu yang jadi Stafsus Jokowi dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/11/sosok-angkie-yudistia-penulis-tunarungu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar