Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!

07.52
Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas! - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!
link : Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!

Baca juga


Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!

Beritaterheboh.com - Kontorversi seakan tak pernah berhenti sejak muncul kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) akan jadi pimpinan BUMN. Banyak yang menolak Ahok masuk ke BUMN, meskipun ada juga yang mendukung mati-matian.

Polemik ini masih terus berlanjut, seiring dengan masih belum jelasnya pos BUMN yang akan ditempati Ahok. Para penolak pun semakin lantang menyuarakan aspirasinya.

Sindiran yang terbaru bahwa Ahok bukan sosok yang bersih seutuhnya. Bahkan dia disebut sebagai 'Sapu Kotor' yang tidak akan bisa untuk membersihkan BUMN.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menjadi salah satu kubu yang menolak Ahok.

Marwan mengungkapkan alasannya menolak Ahok lantaran dinilai memiliki catatan hitam di bidang hukum. Ada beberapa kasus yang dianggap justru belum dipertanggungjawabkan oleh Ahok, seperti kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

"Saya ingin kasus hukum ini ditindak lanjuti. Semua lambaga negara penegak hukum mengatakan bahwa mereka bukan mengusut kasus dugaan korupsi Ahok tapi mencari alasan melindungi Ahok. Salah satunya Sumber Waras. Kasus ini buktinya sudah lebih dari 3 bukti, termasuk yang ditemukan BPK. Itu pun diabaikan. KPK bilang Ahok tidak punya niat jahat," ujarnya di Pulau Dua Resto, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Dia juga menilai prestasi Ahok membangun Simpang Susun Semanggi bermasalah. Saat itu Ahok membangun Simpang Susun Semanggi tidak membahasnya dulu dengan DPRD.

Hal itu dikarenakan dana yang digunakan merupakan dana CSR dari kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company. Nilai proyeknya mencapai Rp 345,067 miliar.

Karena bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Ahok tidak izin DPRD dulu. Namun menurut Marwan itu bermasalah dan berpotensi timbul kecurangan.

Selain itu, menurut Marwan masih ada beberapa kasus yang membuat integritas Ahok dipertanyakan.

"Saya jelaskan supaya ini fair. Jangan kita bicara hal objektif lalu dikira bicara politik," terangnya.

Dengan alasan itu Marwan meragukan munculnya anggapan bahwa masuknya Ahok ke BUMN untuk melakukan bersih-bersih. Justru dengan integritas Ahok yang dipertanyakan dia curiga pratik kotor di BUMN akan semakin merajalela.

"Kalau dikatakan Ahok ingin bersih-bersih karena di BUMN banyak mafia. Kalau mau menyapu halaman secara bersih gunakanlah sapu yang bersih. Tapi kalau sapu belepotan banyak kotoran ya tidak bisa," tuturnya.

"Kalau Ahok diduga belepotan berbagai kasus korupsi, saya duga justru banyak orang yang lebih terkontaminasi atau bahkan ada dugaan melanggengkan mafia yang ada," tambahnya.

Dia pun menjelaskan bahwa dirinya menolak Ahok secara objektif bukan karena landasan politik.

"Kami imbau yang mendukung Ahok agar hatinya terbuka. Karena ada tanggung jawab sosial. Sikap mendukung ahok membabi buta itu salah dan melanggar konstitusi," katanya.

Menanggapi itu, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengatakan, hingga saat ini Ahok masih bersih. Dia bilang, kasus Ahok terkait dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah berhenti.

"Kan sudah di KPK, dan KPK juga nggak meneruskan yang dikatakan Pak Marwan itu. Sampai hari ini masih bersih," katanya kepada detikcom.

Dia menekankan, KPK tak lagi melakukan penyelidikan atau sejenisnya terhadap Ahok. Dia bilang, KPK independen sehingga tak pilih-pilih kasus maupun orangnya.

"Dan KPK juga tidak ada melakukan penyelidikan atau apapun masalah itu. Jadi apakah KPK diragukan Bang Marwan. Coba cek mungkin Bang Marwan selama ini bela KPK dan mengatakan KPK independen dan sebagainya. Kan nggak mungkin KPK pilih-pilih kasus. Waktu lalu saja berapa menteri TSK (tersangka) dan masuk tahanan," paparnya.

Kembali, dia menekankan, KPK merupakan lembaga independen. Sementara Ahok tak terjerat kasus KPK.

"KPK ini independen dan Ahok nggak ada diperiksa KPK kalau bermasalah hukum, hukum yang mana, kalau ada diproses baru sampai putusan pengadilan tetap kita akui. Ini kan tidak," kata dia.(detik.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/33aDzg9
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas!

Sekianlah artikel Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ahok Ditolak Hingga Disebut 'Sapu Kotor', Kementerian BUMN Beri Jawaban Tegas! dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/11/ahok-ditolak-hingga-disebut-sapu-kotor.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar