Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal

21.43
Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal
link : Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal

Baca juga


Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal


Beritaterheboh.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menilai, saat ini masyarakat Jakarta belum siap untuk memasuki fase hidup normal baru atau new normal.

Pasalnya, hingga saat ini korban positif virus corona atau Covid-19 masih terus meningkat di ibu kota.

"Provinsi DKI Jakarta saat ini belum siap untuk diberlakukan New Normal di tengah pandemi Covid-19 ini, karena hingga kini pasien positif Covid-19 masih terus meningkat dan belum stabil di angka yang pasti, harus di pikirkan bagaimana cara untuk memutus mata rantai pandemi ini. Saya rasa saat ini belum pas dan masih beresiko tinggi untuk dilakukan New Normal," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (28/5/2020).

Menurut pria yang kerap disapa Kent itu, penularan Covid-19 di Jakarta belum bisa menurun jika tidak ada ketegasan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terkait dengan sanksi para pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan belum lagi banyaknya gelombang pemudik yang akan balik ke Jakarta.

"Pasien positif kasus baru tidak akan menurun hingga berakhir masa PSBB pada tangal 4 Juni nanti, karena pasti akan ada pelonjakan pemudik yang balik ke Jakarta, belum lagi warga yang pada waktu lebaran kemarin tidak mengindahkan sosial distancing, dan menjaga kebersihan. Asalkan Pak Anies benar-benar tegas dan jelas, dalam membuat peraturan saya yakin dalam waktu dekat kurva Covid-19 akan menurun," sambungnya.

Kent pun meminta kepada Anies Baswedan agar transparan kepada publik, terkait masih tingginya korban Covid-19 di Jakarta, dan jangan takut dianggap gagal dalam menangani pandemi tersebut.

"Pak Anies musti konsisten dan transparan juga ngomong di media, bicara jujur apa adanya, jangan takut di anggap gagal dalam menangani permasalahan Covid-19 ini. Kalau memang kenyataannya DKI Jakarta masih tinggi angka penderita Covid-19 ini, biar masyarakat tau dan paham akan hal ini, lebih baik pelan tapi pasti, daripada terburu buru nanti malah memakan banyak korban jiwa," kata Kent.

Kata Kent, jangan hanya demi kepentingan roda ekonomi sesaat dan untuk menaikkan elektabilitas pribadi Anies lantas mengorbankan warga Jakarta untuk diberlakukannya new normal tanpa perhitungan yang tepat.

"Itu sudah menjadi sewajarnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab Gubernur untuk memikirkan hal itu (Perekonomian Daerah), jangan sampai membuat kebijakan yang malah mengorbankan warganya. Kasihan warga sudah beberapa bulan ini harus bertarung melawan pandemi ini, tolong buatlah keputusan yang bijak dalam hal ini," tuturnya.

Ia pun menegaskan, pemberlakukan Kebijakan new normal tanpa aturan dan sanksi yang tegas akan menyebabkan banyaknya korban jiwa, sudah banyak contoh negara-negara maju, seperti Inggris, Belanda, dan Swedia yang sudah melakukan strategi tersebut namun gagal.

"Sama saja mengarah kepada strategi Herd Immunity analisa saya, cuma di perhalus saja bahasanya. Banyak negara maju yang sudah mencoba strategi ini dan terbukti gagal, angka kematian malah menjadi makin meningkat. Bayangkan saja itu contoh dari negara-negara maju yang aturannya tergolong tegas dan jelas saja bisa seperti itu, saya tidak bisa membayangkan kalau aturan tidak jelas dan tegas akan jadi seperti apa," tuturnya.

Kent pun meminta tak hanya warga yang mendapatkan sanksi jika melanggar protokol kesehatan saat new normal nanti, tetapi juga petugas protokol kesehatan yang tidak mengindahkan peraturan tersebut juga harus dikenakan sanksi.

"Baik warga dan petugas harus dikenakan sanksi, terlebih petugas protokol di lapangan yang bermain main dengan aturan. Warga juga bisa melaporkan petugas yang melanggar protokol kesehatan, dan tanda kutip ada permainan dengan sengaja melonggarkan aturan yang sudah ditetapkan. Harus dikenakan sanksi lebih berat, kalau perlu dilakukan pemecatan. Jadi harus adil, tidak hanya warga saja yang di sanksi," tegasnya.


Kent pun menyakini dalam waktu enam bulan angka kurva positif Covid-19 sudah menurun dan stabil jika protokol kesehatan benar-benar dijalankan dengan baik dan secara ikhlas oleh seluruh warga Indonesia khususnya Masyarakat Ibu Kota DKI Jakarta.

"Sanksinya harus benar-benar tegas. Saya yakin dalam waktu enam bulan akan turun curva penyebaran Covid-19. Harus benar-benar dijalankan dengan baik protokol kesehatan yang benar dalam menuju New Normal nanti," sambungnya.

Selain itu, Kent juga menyikapi perihal mulai aktifnya kegiatan belajar mengajar di sekolah saat New Normal nanti.

Menurut Kent, hal itu sebenarnya belum perlu dilakukan karena kurva pandemi Covid -19 ini belum stabil dan menurun, ditambah banyaknya korban Covid-19 yang mayoritas menimpa anak-anak.

Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jumlah kasus pasien dalam pemantauan (PDP) anak ada 3.324, dan positif Covid-19 sebanyak 584 anak hingga 18 Mei 2020. Sementara jumlah kasus PDP anak yang meninggal ada 129 anak, dan positif Covid-19 meninggal ada 14 anak. Hal itu membuat jumlah penderita dan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tercatat tertinggi se-Asia.

"Bahaya terhadap siswa-siswi yang akan mulai beraktivitas kembali di sekolah, jika penerapan New Normal dipaksakan pada saat kurva Covid-19 masih tinggi, ini seharusnya bisa menjadi alarm bagi pemerintah. Karena angka penderita dan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tertinggi se-Asia, ini buruk sekali dalam penanganannya. Jika itu masih dilakukan akan menjadi bom waktu Covid-19 di kluster sekolah," tuturnya.

Selain itu, sambung Kent, Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini belum melakukan sosialisasi kepada warga terkait dengan akan diberlakukannya New Normal pasca berakhirnya masa PSBB.



Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anggota DPRD DKI Kenneth Yakini Jakarta Belum Siap Terapkan New Normal

from Berita Heboh https://ift.tt/3cdh1jq
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal

Sekianlah artikel Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Anggota DPRD DKI Kenneth Beber Soal Jakarta Yang Belum Siap Terapkan New Normal dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2020/05/anggota-dprd-dki-kenneth-beber-soal.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar