Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya

11.08
Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya
link : Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya

Baca juga


Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya


Beritaterheboh.com - Suara.com - Mendiang musisi Glenn Fredly sempat bercerita tentang konflik horizontal di Ambon, Maluku, pada 1999 yang begitu membekas baginya.


Cerita tersebut dilontarkan Glenn Fredly dalam acara Ziarah Budaya Sewindu Haul Gus Dur di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 5 Februari 2018 silam.

Meski lahir dan dibesarkan di Jakarta, Glenn Fredly sempat mengunjungi Ambon setelah peristiwa. Dia menyebut kunjungan tersebut sebagai tiga hari terlama dalam hidupnya.

Ya, Glenn menyebut tahun 2000 sebagai tahun yang luar biasa bagi dirinya. Sebab di tahun tersebut, dia pulang ke Ambon tanpa pendampingan dan perlindungan pascakonflik.

"Tahun 2000 merupakan tahun yang sangat luar biasa untuk saya. Karena antara tahun 99 ke tahun 2000 saya harus menjadi seorang sipil biasa, tanpa mendapat pendampingan atau perlindungan apapun," ujar Glenn yang malam itu mengenakan peci dan kemeja batik berwarna biru.

Glenn memang besar di Jakarta. Dia mengaku sebagai produk Ibu Kota yang lahir dengan segala macam fasilitas. Meski begitu, dia juga dibesarkan dengan tradisi budaya Maluku yang kental.

"Saya lahir dan besar di Jakarta. Saya dibesarkan benar-benar sebagai produk Ibu Kota, lahir dengan segala macam fasilitas. Tapi saya juga dibesarkan oleh budaya yang diturunkan oleh kakek nenek saya tentang budaya pela gandong--budaya perjanjian persaudaraan ala Maluku," tutur Glenn.


Pada tahun 2000, Glenn Fredly memutuskan untuk pulang ke Kota Ambon. Dia menyebut itu merupakan momen ketika logikanya bertabrakan dengan peristiwa yang mengguncang keluarganya.

"Tahun 2000 ketika saya kembali sebelum saya berangkat, itu merupakan momen di mana logika saya ditabrakan dengan peristiwa yang mengguncang keluarga saya, bahkan keluarga besar," ujar Glenn.


Glenn Fredly ke Ambon menggunakan maskapai penerbangan Merpati. Ketika itu, penerbangannya masih 1 kali dari Jakarta. Dia mengambil penerbangan tengah malam.

Di pesawat, Glenn Fredly melihat peristiwa yang menyentuh batinnya. Ketika itu, dua komunitas agama--Islam dan Kristen--saling melepas rindu. Meski penerbangan tengah malam, mereka tidur terlelap.

"Saya melihat di dalam pesawat, bagaimana masyarakat melepas rindu yang sangat luar biasa. Tidak tidur, meski penerbangan kita tengah malam. Saya menyaksikan betul apa yang ditulis di media saat itu, propaganda media tentang apa yang terjadi di Maluku membuat keingintahuan saya besar. Di pesawat, saya mulai melihat bagaimana dua komunitas ini saling melepas rindu," tutur Glenn.

Pagi menjelang. Pesawat mendarat di Kota Ambon. Ketika turun dari pesawat, Glenn Fredly kaget. Sebab, mereka dibagi sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

"Dan, ketika pagi menjelang, turun dari pesawat, saya benar-benar kaget. Karena kami diminta untuk memperlihatkan KTP. "Oh Kristen ke kanan, Muslim ke kiri." Turun dari pesawat, kami dipisahkan," ujar Glenn Fredly.


Menetap selama tiga hari di Ambon, Glenn Fredly tinggal di zona netral. Dan, dia menyebut tiga hari tersebut merupakan tiga hari terlama dalam hidupnya.

"Itu adalah tiga hari terlama dalam hidup saya. Karena saya melihat sendiri, bagaimana kota diporakporandakan. Budaya pela gandong yang dibanggakan, hancur lebur," kata Glenn Fredly.

Pemandangan tersebut menjadi titik balik besar bagi Glenn Fredly ketika kembali ke Jakarta. Saat itu, dia mempertanyakan kehadiran dari Pancasila dan Kebhinekaan.

"Singkatnya, saya kembali ke Jakarta Dan itu menjadi turning point besar dalam hidup saya. Karena saya mempertanyakan apa itu Pancasila, apa itu kebhinekaan. Karena kota luluh lantak pecah belah sedemikian rupa," ujar Glenn.

Kala diinggapi kegalauan, Glenn bertemu seorang musisi. Glenn tidak menyebutkan namanya. Mereka berdiskusi hingga musisi tersebut memberikan pencerahan kepada Glenn.

Nah, sekitar tahun 2005, konser perdamaian terjadi di Ambon, Maluku. Konser digelar di atas puing bekas reruntuhan konflik. Sebanyak 350 ribu manusia, kata Glenn, menghadiri konser tersebut.

"Sekitar tahun 2005, konser perdamaian itu terjadi pertama kali di Ambon. Di atas puing bekas reruntuhan konflik. Sebanyak 350 ribu manusia datang untuk sebuah konser perdamaian dan almarhum Franky Sahilatua ada di situ," ujar dia.


Kepada peserta Haul Gus Dur, Glenn ingin menyampaikan bahwa peristiwa itu sudah berlalu. Kini, Glenn berharap keberagaman yang ada bisa dijaga bersama-sama.

"Yang saya mau sampaikan kepada teman-teman semua, it's already passed. (Kini) harapan saya, kita bisa menjaga keberagaman ini bersama-sama. Jogja adalah salah satu situs perdamaian, situs keberagaman," ujar Glenn.

Glenn menambahkan, Ambon yang tadinya runtuh karena puing konflik, kini dinyatakan sebagai kota musik di Indonesia.(suaracom/artikelasli)



from Berita Heboh https://ift.tt/2JT1DwV
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya

Sekianlah artikel Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Glenn Fredly soal Konflik Ambon Saat Haul Gus Dur: 3 Hari Terlama dalam Hidup Saya dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2020/04/cerita-glenn-fredly-soal-konflik-ambon.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar