Judul : TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo
link : TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo
TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo
Beritaterheboh.com - Sebuah video prajurit TNI yang menindak 'preman' diviralkan sebagai bentuk penyerangan ke warga Desa Merek, Karo, Sumatera Utara. Padahal menurut TNI, prajurit yang datang ke desa itu demi menindak kelompok yang bikin keresahan.
Dalam video yang beredar di sebuah akun Facebook, disebutkan puluhan prajurit tentara menyerang Desa Merek, Senin (20/4/2020) malam. Desa Merek menurut narasi dalam akun itu dikatakan mencekam karena prajurit TNI melakukan penyerangan dan memakan korban beberapa warga Merek, termasuk perangkat desa.
Para personel TNI disebut datang setelah ada keributan antara sejumlah warga Merek dan salah satu prajurit TNI di SPBU Merek. Usai keributan puluhan tentara mendatangi desa tersebut. Ada tiga truk yang disebut berisi pasukan TNI datang pada pukul 22.30 WIB.
Dalam video yang di-posting di akun itu, memang terlihat ada sejumlah tentara. Video diambil diam-diam dan sesekali perekam video tampak bersembunyi di balik mobil-mobil agar tidak ketahuan.
"Masuk Pak, masuk Pak. Tentara mukul ini, jangan kau masuk lah," ujar perekam video itu kepada sejumlah orang yang ada di sekitarnya.
Perekam memperlihatkan adanya prajurit TNI di jalanan tengah ribut dengan beberapa orang. Terdengar juga suara teriakan. Ada juga sejumlah warga melihat dari pinggir jalan.
Kepala Desa Merek, Menmen Ginting Munthe, menjelaskan awal mula kejadian tersebut. Menurut dia, kejadian berawal saat seorang siswa SMA ditegur karena menggeber kendaraannya saat berada di SPBU. Siswa SMA itu diduga tak terima mendapat teguran dan melaporkan kepada orang tuanya yang kemudian membawa massa.
"Awalnya dari galon (SPBU), diancam katanya anak SMA karena geber-geber. Datang pengawasnya dari tentara ditarik ke belakang diancamnya. Dikasih tahunyalah ke orang tuanya, itulah yang datang massa," ujar Menmen, Selasa (21/4/2020).
Menmen mengatakan anggota TNI yang menegur siswa SMA itu sempat ditahan oleh massa. Setelah itu, barulah datang prajurit lainnya ke lokasi.
"Ditangkap jugalah tentara itu, sampai diambil senjatanya. Mereka bawa ke kantor polisi. Jadi entah gimana dilapor ke sana, datang ke sini apa ini 125 (Yonif 125/Simbisa Kabanjahe)," jelasnya.
Pihak TNI juga meluruskan informasi yang beredar di media sosial. Kapendam I/Bukit Barisan (BB), Kolonel Inf Zeni Junaidi mengatakan tak ada aksi penyerangan oleh prajurit kepada warga.
Menurut Zeni, peristiwa berawal dari laporan satpam SPBU Merek lantaran SPBU itu kerap dijadikan tongkrongan para preman. Satpam tersebut lalu meminta bantuan temannya yang bertugas di Yonif 125/Simbisa Kabanjahe.
"Awal mulanya SPBU itu dijadikan tempat tongkrongan preman kemudian karena preman-preman ini suka dipakai genjrengan, kadang trek-trekan motor di situ, karyawan SPBU merasa terganggu termasuk konsumen kurang nyaman, itu diingatkan oleh satpam SPBU, kejadian tiga hari lalu," jelas Zeni.
"Preman-preman ini nggak terima, akhirnya satpam hubungi kawannya anggota Batalyon 125, anggotanya datangi sendirian semalam klarifikasi malah ribut sama preman-preman di situ," sambungnya.
Karena ada tentara dikeroyok, satpam SPBU Merek kemudian menghubungi lagi temannya di Yonif 125. Oleh karena itu, sejumlah personel Yonif 125 mendatangi SPBU Merek untuk menjemput anggotanya yang dikeroyok.
"Makanya datang ke situ untuk jemput anggotanya, itu karena dikeroyok. Rekaman CCTV di SPBU ada. Jadi itu bukan penyerangan, karena anggota dikeroyok dan dengar preman banyak maka itu bawa truk sama mobil minibus provos," sebut Zeni.
Saat pasukan Yonif 125 datang, para preman di SPBU Merek pun kabur berlarian. Beberapa orang berhasil ditangkap untuk kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian. Zeni menegaskan pihaknya tidak melakukan penyerangan kepada warga.
"Ada warga yang nyaksikan. Kalau ngerasa bersalah dia berusaha lari itu ditangkap tapi ngelawan jadi ada kena pukul. Kalau merasa nggak bersalah, ya nggak lari," tuturnya.
Zeni mengatakan saat ini kondisi di Desa Merek sudah kondusif. Pimpinan satuan di wilayah itu bersama polisi disebut telah mengamankan situasi.
"Yang jelas situasi sudah terkendali. Hari ini Dandim, Danramil termasuk unsur polisi sedang menetralisir. Sudah mulai aman. Sekali lagi jadi bukan menyerang ya. Lagi pandemi (Corona) gini kan kita bantu rakyat kok dibilang nyerang," tegas Zeni.(detikcom/artikelasli)
from Berita Heboh https://ift.tt/2XSR4lG
via IFTTT
loading...
Demikianlah Artikel TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo
Sekianlah artikel TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel TNI Tindak Biang Kerok, Malah Diviralkan Serang Desa di Karo dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2020/04/tni-tindak-biang-kerok-malah-diviralkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar