Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania

17.49
Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania
link : Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania

Baca juga


Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania


Beritaterheboh.com - Burung kicau jenis kacer seharga Rp 150 juta milik penumpang Garuda Indonesia hilang di bagasi pesawat.

Kejadian itu terjadi pada Selasa (17/12/2019).

Usai mengikuti kontes kicau di Jakarta pada Kamis (12/12/2019), pemilik burung Rendy Lesmana melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan maskapai plat merah, Garuda Indonesia.

Ia berangkat dari Jakarta pukul 18.15 WIB dan tiba di Pontianak sekitar pukul 20.00 WIB.

Ada 8 ekor burung yang ditaruhnya dalam 6 sangkar di bagasi pesawat itu. Terdiri dari 3 ekor burung murai, 2 ekor burung kacer dan 3 ekor burung love bird.

Baca juga: Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat Garuda

Rendy sengaja tidak menggunakan Kargo, dengan alasan tidak ingin burung peliharaan yang diikutkan dalam kontes nasional itu mengalami stres.

Ia juga memastikan, saat membawa burungnya di dalam bagasi pesawat itu sudah melalui prosedur yang benar dan sesuai ketentuan berlaku.

Bahkan, ia juga telah membayar biaya sebesar Rp 3,5 juta untuk membawa burungnya melalui bagasi Garuda Indonesia tersebut.

"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.

Namun demikian, setelah mendarat di Pontianak ia terkejut karena burung kacernya yang pernah ditawar seharga Rp 150 juta itu hilang. Saat diperiksa, sangkarnya telah rusak meski masih dalam keadaan tertutup kain.

"Kalau kerugian ini tidak bisa dinominalkan, karena ini burung kesayangan, berprestasi lagi," ucap dia.

Untuk meminta pertanggung jawaban itu, Rendy mengaku akan melaporkan ke polisi dan menghubungi manajemen Garuda Indonesia.

Kantor Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania

Menyusul hilangnya burung kacer itu, puluhan anggota Kicau Mania Pontianak mendatangi Kantor Garuda Indonesia di Bandar Udara Internasional Supadio Kubu Raya, Rabu (18/12/2019) siang.


Pasalnya, Rendy Lesmana adalah anggota Kicau Mania Pontianak dari Komunitas Burung Godbless Team.

Een ke Jakarta untuk mengikuti kontes kicau mania di kawasan Cibubur pada Kamis 12 Desember 2019.

Ia membawa 8 ekor burung yang terdiri dari 3 jenis burung, murai 3 ekor, kacer 2 ekor, dan burung love bird 3 ekor.

Kemudian, Rendy Lesmana kembali ke Pontianak pada Selasa (17/12/2019) menggunakan Maskapai Garuda Indonesia pada pukul 18.15 WIB.

"kami berangkat jam 18.15, sampai Pontianak sekamir jam 8 malam, pas posisi burung keluar dari bagasi kami buka sungkupnya," jelasnya.

"Posisi burung sudah ndak ada, pas buka kerudungnya sampai abis, bagian atas sangkar udah rusak. Kami langsung lapor ke pihak Polsek Bandara setempat. Kami buat pengaduan dan kami minta kepada pihak Garudanya seperti apa," kata Rendy Lesmana.

Kepada awak media, ia mengaku telah mengikuti semua prosedur untuk membawa burung dalam penerbangan Garuda Indonesia.


Burung-burung miliknya dimasukkan ke dalam bagasi pesawat sesuai dengan prosedur.

"Kami pergi menggunakan bagasi, pulang menggunakan bagasi, karena kami tidak mau burung ini stres. Burung inikan untuk kontes tingkat nasional, gak mungkin kami gunakan kargo. Kami jaga stamina burung, kondisi burung, jangan sampai stres," tuturnya.

Untuk 8 (delapan) burung menggunakan 6 (enam) sangkar, kwitansi itu sekamir 3.531.000 (tiga juta lima ratus tiga puluh satu ribu).


"Khusus bagasi burung aja, karena bagasi pakaian kan gratis, dan untuk surat-surat lain lengkap, karantina kami penuhi, Semua persyaratan kota penuhi, kalau tidak lengkapkan pasti ditahan di bandara, ndak bisa masuk burungnya," jelasnya.

Een mengungkapkan bahwa kedatangan pihaknya pada siang hari ini merupakan lanjutan atas langkahnya pada Selasa (17/12/2019) sesaat setelah tiba ke Pontianak menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Ketika mengecek sangkar burung setelah turun pesawat, ia bersama teman-temannya mendapati 2 sangkar burung telah rusak dan satu di antara burungnya telah hilang.

"Sangkar yang kedapatan rusak itu 2 (dua) tapi yang ilang 1 (satu) burung, yang satunya sangkarnya udah rusak tapi alhamdulillah burungnya masih ada," ungkapnya.

Kerusakan terlihat pada bagian atas sangkar, ada beberapa batang bagian sangkar terlepas dari tempatnya.

Een mengaku burung yang sudah dipeliharanya hampir 4 (empat) tahun itu telah ditawar oleh seseorang senilai Rp 150 juta. Een menolak tawaran itu karena burung kacer itu merupakan kesayangannya.

"Tawaran terakhir seratus lima puluh juta. Kalau kerugian ini tidak bisa di nominalkan, karena ini burung kesayangan, berprestasi lagi," ungkapnya.

Setelah beberapa waktu tidak dapat menemui perwakilan Garuda di Bandara, rombongan Een diarahkan ke Polsek Kawasan Bandara menemui pihak Garuda Indonesia untuk melakukan mediasi.

Een juga akan melaporkan kehilangannya ke Polres kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Hari ini kami sudah di mediasi oleh pihak Polsek Bandara, mediasi dengan pihak Garuda, kemungkinan besar, untuk laporan ke pidananya."


"kami akan ke Polres Cengkareng, nanti berdasarkan surat hasil pemeriksaan Garuda di Pontianak, bahwa dari hasil pemeriksaan video-video di lokasi setempat memang tidak ditemukan adanya kejanggalan, bahwa kami kehilangan burung, kami minta surat kami dari Garuda untuk dasar kami ke Jakarta," jelasnya.

Een mengaku masih belum puas dengan hasil mediasi karena pihak maskapai Garuda di Pontianak melimpahkan hal tersebut ke Jakarta.

"Dari maskapai Garuda Pontianak, mereka melimpahkan ke Maskapai Garuda Jakarta, karena dari pemikiran mereka kehilangannya dari sana. Jadi nanti nunggu hasil dari sana, tanggapan dari Garuda Jakarta gimana,"ujarnya.

"Belum selesai yang pasti belum puas, kami tetap tempuh lagi jalur hukum, kami berangkat ke Jakarta, kami pokoknya sampai tuntas, biar ke depannya kawan-kawan yang bawa burung ke mana istilah itu ndak ragu itu. Kalau ada apa-apa, pertanggungjawaban dari maskapai ada, selama inikan beberapa kali kejadian hilang tenggelam, ndak ada kejelasan," katanya.

Pihaknya pun berharap pihak Garuda Indonesia dapat kooperatif terkait kehilangan burung kacer senilai ratusan juta rupiah itu. (Ferryanto)


Kompas.com


from Berita Heboh https://ift.tt/2MbkpkD
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania

Sekianlah artikel Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kronologi Hilangnya Burung Kacer Rp 150 Juta di Bagasi, Yang Bikin Garuda Indonesia Digeruduk Kicau Mania dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/12/kronologi-hilangnya-burung-kacer-rp-150.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

1 komentar:

bam dum tus mengatakan...

menang berapapun di bayar
ayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
WA : +85587781483

Posting Komentar