Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal'

10.33
Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal' - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal', kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel IFKNews Sekilas Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal'
link : Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal'

Baca juga


Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal'


Beritaterheboh.com - Ketua Harian PBNU Robikin Emhas menanggapi polemik boleh atau tidaknya seorang Muslim mengucapkan Selamat Natal. Menurut Robikin, hal itu kembali pada niat mengucapkannya.

Robikin awalnya bicara soal prinsip toleransi. Ia mengatakan hal-hal yang menyangkut akidah tidak boleh dipertukarkan dalam bertoleransi.

"Prinsip umum yang tidak boleh dilangkahi dalam menerapkan prinsip toleransi saya kira jelas. Lakum diinukum wa liya diin. Bagi kalian agama kalian, bagi kami agama kami. Kalau sudah menyangkut akidah tidak boleh kita pertukarkan," kata Robikin kepada wartawan, Minggu (22/12/2019).

Menurut Robikin, dimensi toleransi adalah persaudaraan kemanusiaan. Ia mengatakan umat muslim cukup menghargai apa yang umat agama lain lakukan dan tidak perlu membuat keributan.

"Jadi, toleransi itu dimensinya ukhuwah basyariyah, persaudaraan kemanusiaan. Bukan ranah teologis. Kita cukup dengan menghargai apa yang umat agama lain lakukan dengan membiarkannya dan tidak berbuat keributan. Biarkanlah mereka lakukan apa yang mereka yakini, sedang kita fokus pada apa yang kita yakini. Itu intinya," ujarnya.

Terkait ucapan Natal, Robikin mengatakan ulama-ulama memiliki beberapa pendapat, ada yang melarang dan ada yang membolehkan. Robikin pun menyatakan dirinya setuju dengan pendapat ulama Mesir, Yusuf al-Qaradawi, yang menyebut boleh atau tidaknya mengucapkan Natal dikembalikan ke niatnya.

"Pendapat beliau (Yusuf al-Qaradawi), boleh atau tidaknya ucapan Selamat Natal dari Muslim kepada Nasrani itu dikembalikan kepada niatnya. Kalau berniat hanya untuk menghormati atau berempati kepada teman yang Nasrani, maka tidak masalah. Indonesia kita ini kan negara majemuk. Apalagi ucapan Natal itu dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Nabi Isa AS sebagai Rasul," tutur Robikin.

Lebih lanjut, menurut Robikin, momentum Natal bisa menjadi ajang mempererat tali persaudaraan kebangsaan. Namun, hal itu disebutnya tidak terbatas hanya pada ucapan Selamat Natal.

"Saya lebih setuju dan mengimbau kepada kita semua, jauh lebih bernilai sebenarnya apabila ada kemauan bersama di antara para pemeluk agama yang berbeda untuk membuka ruang dialog antar-umat. Ruang-ruang dialogis seperti ini saya kira penting untuk terus menguatkan tali persatuan kita. Meskipun berbeda keyakinan, bukankah kita tetap bersaudara dalam kemanusiaan?" ucapnya. (azr/imk/detik.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/394vqhy
via IFTTT


loading...

Demikianlah Artikel Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal'

Sekianlah artikel Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal' kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ketua PBNU Angkat Suara Soal Polemik Ucapan 'Selamat Natal' dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/12/ketua-pbnu-angkat-suara-soal-polemik.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar