Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan

14.53
Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel KUTULIS.id, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan
link : Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan

Baca juga


Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan

Di Wonosobo terdapat alat musik tradisional yang disebut bundengan. Bentuknya unik karena terbuat dari kelopak ruas bambu yang diberi senar sehingga bisa melahirkan alunan musik. Adalah mendiang Barnawi, seorang yang menemukan alat musik khas itu.

Alat musik tradisional wonosobo
Alat musik Bundengan asal Wonosobo


Kutulis.id - Barnawi adalah salah satu seniman berasal dari Dusun Ngabean, Maduretno, Kalikajar yang berada di kaki Gunung Sumbing. Selepas meninggal dunia pada tahun 2011 silam, bundengan dilestarikan oleh anaknya, Sundiyah (40) dan adik kandung Barnawi bernama Munir (50).

Lelaki desa yang penuh keterbatasan ini ialah Barnawi. Jenjang pendidikannya hanya mengenyam pendidikan sekolah hingga kelas 1 SD. Karena itu, Barnawi juga tidak bisa baca tulis dan tidak bisa berbahasa Indonesia secara lancar.

Seperti kebiasaan warga sekitar, Barnawi setiap hari menggiring bebek sambil membawa kowangan (bundengan), ungkap Munir dan Sundiyah. Sambil menggembala, Barnawi kecil memiliki keisengan membentangkan enam ijuk pada bagian dalam kowangan.

Selanjutnya ijuk tersebut mulai dipetiknya dan ternyata berhasil mengeluarkan bunyi. Karena bunyinya hampir tidak terdengar, maka ijuk diganti menggunakan senar raket serta guntingan ban dalam sepeda. Sedangkan di bagian luarnya ditambahkan pula tiga ingis (kulit bambu) dengan posisi tegak di bawah bentangan ban dalam. Dari ingis itulah efek suara yang menyerupai kendang tercipta.

Diperkirakan awal kemunculan bundengan sekitar 1968, yaitu tatkala alat musik ini digunakan untuk mengiringi tari kuda kepang dan lengger. Bundengan saat itu biasa dipakai untuk mengiringi lagu-lagu seperti ”Kebo Giro”, ”Gones”, ”Sumiyar”, ”Kinayakan”, ”Bribil”, ataupun ”Cuthang”. Hal ini semakin diperkuat bahwa irama yang tersaji dari alat musik bundengan cenderung bercengkok sebagaimana yang biasa terdengar pada iringan kuda kepang dan lengger.

Akan tetapi seiring perkembangan zaman, bundengan juga terasa indah dipadukan dengan irama gending Jawa, lagu dangdut, campursari, bahkan juga lagu-lagu kasidahan.

Menurut Sundiyah, Barnawi sejak kecil telah akrab dengan kuda kepang dan juga tari lengger. Awalnya Barnawi menyebut alat musik ini dengan nama kowangan karena memang mirip dengan caping besar. Kowangan adalah nama sebuah caping besar dan bentuknya juga memanjang, biasa dikenakan oleh para penggembala itik sebagai alat berteduh dari terik matahari dan derasnya air hujan.

Hanya saja, seiring waktu akibat latar belakang perpaduannya sebagai pengiring seni panggung, alat musik ini lebih dikenal dengan istilah bundengan. Bundengan bisa menghasilkan beragam bunyi memesona menyerupai kendang, baik itu berujud suara ketipung, ciblon, atau bem (kendang besar yang suaranya menyerupai bas betot pada jenis musik keroncong). Padahal cara memainkan bundengan ini sama sekali bukan ditabuh, melainkan dengan cara dipetik mirip gitar ataupun rebab.

Dilestarikan Bersama

Saat ini banyak yang menggunakan bundengan sebagai alat musik di berbagai pentas. Munir misalnya, pernah pentas di Bali, Jogja, Semarang, dan Solo.

Ada juga seniman-seniman yang ikut melestarikannya seperti Hengky Seruni serta Sanggar Ngesti Laras Mulyani yang memasukkan bundengan dalam kurikulum sekolah dan pentas hingga Australia. Pemimpin Komunitas Seni Air Gunung Wonosobo Agus Wuryanto mengakui mendiang Barnawi adalah penemu musik bundengan yang kemudian dikembangkan sejumlah seniman di Wonosobo. “Memang seni bundengan ini layak masuk sebagai salah satu media seni tradisional untuk dilestarikan bersama,” ungkapnya.

Bundengan menurut Agus memiliki sejarah dan makna mendalam terkait bagaimana karakter seseorang bisa dibentuk. Selanjutnya, dia juga akan berupaya untuk mengangkat bundengan ke berbagai acara resmi lainnya, sehingga dikenal lebih luas sebagai salah satu jenis kesenian asli Wonosobo.


loading...

Demikianlah Artikel Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan

Sekianlah artikel Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bundengan Alat Musik Unik Asal Wonosobo, Suaranya Mirip Gamelan dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/05/bundengan-alat-musik-unik-asal-wonosobo.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar