Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance

18.47
Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance - Hallo sahabat IFKNews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Comot Kabar, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance
link : Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance

Baca juga


Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance

Jakarta - Laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) 2018 sedang jadi sorotan. Perolehan laba bersih perusahaan dianggap janggal.

Pada 2018 GIAA mencatatkan laba bersih US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33 miliar (kurs Rp 14.000). Laba itu berkat melambungnya pendapatan usaha lainnya yang totalnya mencapai US$ 306,88 juta.

Ternyata ada dua komisaris yang enggan menandatangani laporan keuangan itu. Mereka merasa keberatan dengan pengakuan pendapatan atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam Penerbangan, antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia.

Pengakuan itu dianggap tidak sesuai dengan kaidah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 23.

Sebab manajemen Garuda Indonesia mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$ 239.940.000, yang diantaranya sebesar US$ 28.000.000 merupakan bagian dari bagi hasil yang didapat dari PT Sriwijaya Air. Padahal uang itu masih dalam bentuk piutang, namun diakui perusahaan masuk dalam pendapatan.

Namun pemegang saham terbesar yakni Pemerintah berpandangan sebaliknya. Mereka menyetujui laporan keuangan tersebut.


Menurut Ekonom Indef Enny Sri Hartati apa yang dilakukan Garuda Indonesia termasuk manipulasi penyajian laporan keuangan. Jika terungkap maka akan merusak citra perusahaan.

"Itu namanya manipulasi pelaporan. Kan piutang artinya pendapatan belum tertagih. Jadi piutang tetap piutang," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (25/4/2019).

Sebagai pemegang saham terbesar, sudah seharusnya pemerintah melakukan pengawasan melalui komisaris yang ditempatkan. Enny mempertanyakan sikap komisaris perwakilan dari pemerintah di GIAA.

"Ada apa? Pertanyaannya kok bisa begitu. Yang bisa menjawab ya pemegang saham terbesar," tambahnya.

Garuda Indonesia, lanjut Enny, sebagai perusahaan yang tercatat di pasar modal seharusnya sadar untuk melakukan hal-hal yang terbuka. Konsekuensinya jika melakukan hal yang tidak transparan akan mengurangi kepercayaan publik.

"Sebenarnya kenapa BUMN kita dorong go public supaya tata kelolanya lebih transparan. Sehingga sebenarnya membantu direksi untuk tidak terlalu ada tekanan kepentingan politik," tutupnya.

(fdl/fdl)

Let's block ads! (Why?)

http://bit.ly/2PwlqV2


loading...

Demikianlah Artikel Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance

Sekianlah artikel Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Garuda Diduga Manipulasi Keuangan, Bagaimana Pengawasan Rini? - detikFinance dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/04/garuda-diduga-manipulasi-keuangan.html

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Tidak ada komentar:

Posting Komentar