Judul : Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP
link : Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP
Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP
Beritaterheboh.com - Penurunan baliho ucapan selamat pada Prabowo-Sandiaga Uno di Desa Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor, diwarnai kericuhan, Senin (29/4). Massa tak terima baliho diturunkan.
Petugas gabungan yang terdiri dari polisi, satpol PP dan TNI, ingin menurunkan baliho berukuran raksasa itu, sempat dihadang ratusan massa yang terdiri dari ormas dan masyarakat setempat.
“Bukan baliho. Ini masalah suara rakyat. Ini ucapan terima kasih kepada warga Cileungsi yang memilih Pak Prabowo-Sandi,” ungkap salah satu orator yang diselingi teriakan takbir.
Mereka yang keberatan baliho itu diturunkan pun mempertanyakan alasan petugas kenapa baliho raksasa itu harus dicopot.
“Tidak ada aturan yang dilanggar dalam pemasangan baliho itu. Kami hanya ucapkan terima kasih kepada warga Cileungsi yang sebagian memilih Prabowo-Sandi,” kata salah satu massa, Fuzi.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor sendiri telah berkoordinasi dengan Panwascam Cileungsi.
“Kita sedang lakukan pendalaman. Kalau ada yang merasa keberatan dengan baliho itu silahkan melapor. Kami terbuka demi keadilan,” kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Bogor, Abdul Haris.
Komentar warga
Masyarakat pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menolak mencopot baliho berukuran besar yang bertuliskan ucapan terima kasih dan selamat atas perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024.
Baliho tersebut terpasang tepat di depan Perumahan Limus Pratama Regency. Mulanya, pada Senin (29/4/2019) pagi, Satpol PP Kabupaten Bogor beraudiensi dengan masyarakat setempat mengenai penertiban spanduk dan baliho tanpa izin berdasarkan laporan masyarakat. Penertiban itu mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.
Namun komitmen kesepakatan justru berubah pada sore hari. Alih-alih ingin mencabut baliho tersebut, anggota Satpol PP justru mendapatkan perlawanan. Puncaknya, sekitar pukul 21.00 WIB sempat terjadi kericuhan.
"Penolakan itu mulai memuncak pada pukul 21.00 WIB. Memang paginya mereka sepakat yang nurunkan Satpol PP, kita ke sana datang malah komitmennya lain," ucap Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol PP, Ruslan kepada Kompas.com sekitar pukul 23.36 WIB Ruslan pun menampik pihaknya telah diintervensi oleh kelompok tertentu.
"Itu laporan dari masyarakat dan kita juga telah koordinasi dengan Bawaslu karena ini untuk menjaga kondusifitas masyarakat Kabupaten Bogor," ujarnya. "Perda Tribum nomor 4 tahun 2015 bahwa di dalamnya jika tanpa izin bisa kita turunkan (baliho)," tambahnya.
Hingga malam hari, massa masih bertahan di lokasi baliho yang hendak diturunkan sambil berjaga-jaga. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Raya Narogong menjadi macet.
"Iya balihonya masih terpasang dan rencana kita besok pagi akan musyawarah lagi dengan Muspida dan relawan (Prabowo-Sandi)," ungkapnya.
Secara terpisah, Kapolsek Cileungsi, AKP M Asep Fajar membenarkan insiden tersebut. Ia mengaku bahwa sejauh ini aparat kepolisian TNI hingga Satpol PP terus berupaya bernegosiasi dan mendamaikan massa yang menolak penurunan baliho tersebut.
"Iya benar (ada penolakan) dan sekarang lagi didamaikan, ada kapolres dan muspida hadir selanjutnya nanti ya," ucapnya dikonfirmasi Kompas.com. Sementara itu, Kordinator Divisi Penindakan dan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Kabupaten Bogor, Abdul Haris mengatakan, dalam UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, aturan pemasangan baliho hanya berlaku pada masa kampanye, di luar itu tidak.
Tetapi, kata Haris, asas pertimbangannya bisa mengacu ke UU KUHP untuk mengatur bentuk pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran dan kepentingan masyarakat. "Kalau pendekatannya melalui pelanggaran pemilu jelas tidak diatur di UU itu, apalagi itu spanduknya ucapan selamat, jadi tidak diatur memang karena kampanye sudah selesai.
Tapi artinya kita bisa mengacu ke UU KUHP untuk mengatur keamanan, ya itu ketertiban umum," ucapnya. "Kita berpikir kepada dampaknya karena bisa menggangu proses tahapan pleno yang sedang berjalan. Sebaiknya jangan dipasang, kita tunggu sampai penetapan nanti. Kalau pun mau mengucapkan selamat, ya nanti setelah ada keputusan rekapitulasi tetap," tandasnya.
Seorang warga, Fahmi (37) mengatakan, sejauh ini baliho tersebut masih terpasang utuh dan rencananya, Selasa (30/4/2019) besok, masyarakat setempat akan melakukan audiensi ke Pemkab Bogor dan akan bertemu Bupati Bogor Ade Yasin.
"Lanjut besok warga akan menemui bupati Bogor," singkatnya.
Kompas.com/Pojoksatu.id
Posting lagi krn tadi video soundnya eror 😀😀😀 mungkin melihat mereka yg terlalu Arogan memaksakan jagoannya utk Jadi Presiden 😀😀maklum gagal berkali2 🤪 pic.twitter.com/KbllSFOsJC— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h) April 29, 2019
Sampe td mlm nabah lagi..pengmanan ..maklum yg d hadapin wong gendeng kabeh pic.twitter.com/HLjRFEW1wO— Yos (@Yos20414613) April 29, 2019
Dtng pengamanan pic.twitter.com/ff5Id6HcBP— Yos (@Yos20414613) April 29, 2019
Tangkap provokatornya jgn dikasih angin. Jls2 mrk ingin mbuat kekacauan pilpres. @prabowo itu rakus haus akan kekuasaan hrs ditindak tegas biar tdk smakin mlebar klu dibiarkan @DivHumas_Polri @Puspen_TNI @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @Gerindra @fadlizon @Dahnilanzar— Suara Anak Bangsa (@TeriakanAnak) April 29, 2019
Luar biasa nih warga kertanegara ... dear @sandiuno gmn nih? Hehehe— bagus sandy (@sandyYeah) April 29, 2019
Agama d jadikan alat politik..lo kira lg perang apa pic.twitter.com/1mk9FdXvXW— Yos (@Yos20414613) April 29, 2019
Ni d limus pratama cileungsi ..awalnya gara2 ini..wong gendeng kabeh pic.twitter.com/iSsgLRxEYd— Yos (@Yos20414613) April 29, 2019
Strees pic.twitter.com/dZAOjR5f08— Yos (@Yos20414613) April 29, 2019
Apa Indonesia siap kehilangan Cileungsi? Sepertinya negara tetangga cukup agresif mencaplok kawasan Indonesia nih 😂😂😂— Hari Kushardanto (@hkushardanto) April 29, 2019
from Berita Heboh http://bit.ly/2V4woa8
via IFTTT
loading...
Demikianlah Artikel Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP
Sekianlah artikel Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ricuh! Penurunan Baliho "Presiden-Wakil Presiden RI" Prabowo-Sandi di Cileungsi oleh Polisi dan Satpol PP dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/04/ricuh-penurunan-baliho-presiden-wakil.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar