Judul : Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS
link : Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS
Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS
Ahmad Syihabudin. |
KOTA TANGERANG, KabarXXI.Com – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak mengakibatkan banyak korban, keluhan dan masalah. Ketua KPPS di Kota Tangsel meninggal dunia karena kelelahan. Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Teluknaga juga meninggal dunia. Lima pemilihan yang digabungkan membuat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terkuras energinya kelelahan. Harus bertugas dari pagi buta dan baru selesai menjelang subuh. Mereka bekerja di luar batas ketahanan tubuh.
Ketua KPPS 03 Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Ahmad Syihabudin mengatakan, bahwa dirinya sudah tidak mau menjadi KPPS lagi, apalagi jadi Ketua TPS.
“Kalau Pemilu lima tahun ke depan masih sama seperti ini, siapa pun pasti mikir dua kali untuk jadi KPPS. Saya pribadi kapok, karena sangat berat,” ujar pemuda yang juga merupakan Wartawan (Redaktur) sebuah Media Online di Kota Tangerang.
Ahmad membeberkan, beberapa hari sebelum pelaksanaan Pemilu, harus mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek).
Menurutnya, Bimtek ini juga tidak maksimal, terlalu mepet dan singkat.
"Padahal mereka (KPU-red) tahu kalau Pemilu ini rumit, ditambah tidak ada simulasi, bagaimana proses itu harusnya berjalan. Ada buku panduan tapi tidak ngejamin orang mengerti tanpa praktik,” lanjutnya.
“Pendistribusian C6 (undangan memilih) di buku panduan dijelasin sebelum tanggal 14 April harus sudah sampai ke pemilih. Faktanya, C6 baru diserahkan ke KPPS tanggal 14 April, kita KPPS kerja keras supaya C6 sampai ke pemilih. Belum lagi ditambah Daftar Pemilih Khusus (DPK) sesuai domisili juga membuat beban,” paparnya.
Ahmad mengatakan, harusnya KPU punya perhitungan yang matang soal jumlah DPT per TPS. Jangan lebih dari 150 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Karena itu membuat petugas KPPS stres.
“TPS saya aja ada 293 DPT dan itu terlalu banyak, bikin stres. Apalagi di perhitungan suara itu membuat kami sangat stres, karena selesainya sampai subuh,” akunya.
Ahmad menilai, banyaknya anggota KPPS yang meninggal, karena kelelahan, karena tidak ada waktu untuk istirahat. Bahkan waktu untuk istirahat makan dan sholat pun diabaikan.
“Saya aja tidak sempat mandi, otak mumet bekerja hampir 24 jam, badan gemeteran. Tapi karena tanggung jawab semua terpaksa dijalanin. Karena ini adalah amanah hak suara masyarakat untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif. Apalagi kalau ada pemilihan suara ulang, makin tambah stres kita. Saya berharap KPU dapat mengkaji ulang, jangan serentak seperti ini,” tutupnya. (Widya)
source http://www.kabarxxi.com/2019/04/korban-pemilu-terus-bertambah-ahmad.html
loading...
Demikianlah Artikel Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS
Sekianlah artikel Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Korban Pemilu Terus Bertambah, Ahmad Syihabudin: Saya Kapok Jadi Ketua KPPS dengan alamat link https://ifknews.blogspot.com/2019/04/korban-pemilu-terus-bertambah-ahmad.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar